Pintasan.co, Blora – Tim gabungan terus berupaya keras memadamkan api sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora.

Di tengah teriknya kobaran api, mereka tetap tegar melakukan penyemprotan foam ke pusat titik api.

Meski pakaian mereka basah oleh air dan keringat, semangat untuk menaklukkan api tidak surut. Pada hari ketujuh kebakaran, usaha pemadaman kembali dilakukan sejak pukul 08.00 WIB.

Tim gabungan terlihat bekerja sama dengan solid dalam upaya pemadaman, mulai dari memanggul selang, memastikan ketersediaan air, hingga menyemprotkan foam langsung ke titik api.

Namun, hingga pukul 17.00 WIB, kobaran api masih belum berhasil dipadamkan. Meski demikian, para petugas tidak menyerah dan akan merumuskan langkah lanjutan untuk menuntaskan proses pemadaman.

Tim gabungan yang terlibat terdiri dari BPBD, Damkar, SKK Migas, Pertamina, TNI, Polri, serta sejumlah relawan.

Walau api belum sepenuhnya padam, intensitas kobarannya sudah menurun dibanding saat awal kebakaran. Jika sebelumnya asap hitam pekat membubung, kini di hari ketujuh asap yang muncul terlihat jauh lebih tipis.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Agung Tri, menjelaskan beragam upaya yang dilakukan di hari ketujuh kebakaran tersebut.

“Di hari ketujuh ini tim gabungan dari berbagai elemen hari ini yang yang kita laksanakan yang pertama adalah penanggulan jadi kita dekatkan tanah dengan bibir semburan, terus yang kedua adalah penarikan material.”

“Alhamdulillah ini tadi kita penarikan material yang ada di pusat semburan, sudah kita tarik. Bisa berhasil hanya, gangguannya atau hambatannya ternyata bornya masih ada di situ. Jadi masih menancap ke dalam.”

“Jadi kita tarik, kita jauhkan dari titik api untuk ujung bornya terus kemudian rencananya nanti akan dilaksanakan pemotongan dan penyambungan pipa ke flushing air asin seperti itu. Dan penyemprotan foam tetap masih kita laksanakan,” jelasnya, Sabtu (23/8/2025) sore.

Lebih lanjut, Agung menyampaikan untuk hari ketujuh ini, telah menghabiskan 1.000 liter foam.

“Rencananya metode pemadamannya kita pakai flushing. Jadi kita inject air asin ke pipa bor, fungsinya adalah mengurangi gas yang keluar dari pipa,” jelasnya.

Adapun untuk teknis lanjutannya, akan dibahas bersama tim gabungan.

Baca Juga :  Resmi Diumumkan, Tes DNA Anak Lisa Mariana dan Ridwan Kamil Dinyatakan Tidak Identik

Sementara, sebagian bantuan mobil tangki BPBD dari kabupaten tetangga tampak sudah meninggalkan lokasi, dan kembali ke kabupaten masing-masing.

Menanggapi hal itu, Agung menyebut ketersediaan air sudah mencukupi, jadi dengan kembalinya sebagian mobil tangki BPBD dari kabupaten tetangga, tidak menghambat proses pemadaman api lanjutan.

“Untuk BPBD dari kabupaten lain sebagian masih, bertahan, beberapa juga sudah balik kanan ke wilayah masing-masing.”

“Yang sudah pulang dari Rembang dan Grobogan sama Pati. Dan yang masih bertahan di sini dari Kabupaten Kudus.”

“Jadi untuk mobilisasi atau jumlah air tangki tetap kita usahakan masih ada. Di samping itu kita masih punya cadangan air tampungan di Sendang. Jadi, itu nanti insyaallah bisa menyuplai dari kebutuhan untuk proses pemadaman api,” paparnya.

Sementara itu, untuk jumlah korban kebakaran sumur minyak bertambah. Total ada 4 orang tewas.

“Semalam saya dapat kabar bahwa korban luka yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta, atas nama Yeti (30) meninggal dunia.”

“Jadi total ada 4 orang yang meninggal dalam kejadian kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono. Di antaranya Tanek (60), Sureni (52), Wasini (50), dan Yeti (30),” jelas Agung.

Saat ini, AD (2), anak dari almarhumah Yeti yang menjadi korban luka, masih menjalani perawatan intensif di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

Adapun jumlah pengungsi tercatat sebanyak 300 KK atau sekitar 750 jiwa yang ditempatkan di beberapa posko darurat yang telah disiapkan. Hingga kini, api dari kebakaran sumur minyak tersebut belum berhasil dipadamkan. Tim gabungan tetap siaga di lokasi dan akan melanjutkan upaya pemadaman pada hari ini.