Pintasan.co, Cirebon – Pemerintah Kota Cirebon terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan perlindungan maksimal bagi pekerja migran, salah satunya melalui kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan.
Kolaborasi ini disosialisasikan dalam peringatan Hari Migran Internasional (International Migrant Day) yang digelar di Gedung Negara pada Selasa (17/12/2024).
Acara ini menjadi momen penting untuk memberi apresiasi kepada para pekerja migran yang telah berperan besar tidak hanya dalam kehidupan keluarga mereka, tetapi juga dalam mendukung perekonomian daerah dan negara Indonesia.
Dalam sambutannya, Pj Sekretaris Daerah Kota Cirebon, H. Iing Daiman SIP, mengungkapkan rasa terima kasih kepada para pekerja migran atas dedikasi dan kontribusinya yang luar biasa.
“Pekerja migran adalah pahlawan devisa. Mereka bekerja keras di negeri orang untuk meningkatkan taraf hidup keluarga sekaligus memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional melalui remitansi,” ungkapnya.
Pernyataan ini menggambarkan betapa pentingnya peran pekerja migran dalam perekonomian Indonesia, mengingat pengiriman uang mereka yang menjadi salah satu sumber devisa negara.
Pj Sekda juga menyoroti tantangan yang sering dihadapi oleh pekerja migran, seperti kurangnya perlindungan hukum, keselamatan kerja, dan akses terbatas terhadap layanan kesehatan serta sosial.
Menurutnya, pemerintah memiliki kewajiban untuk memastikan hak-hak pekerja migran terlindungi secara menyeluruh, baik selama masa kerja di luar negeri maupun setelah mereka kembali ke tanah air.
Perlindungan sosial bagi para pekerja migran
Sebagai langkah nyata untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat, Pemerintah Kota Cirebon telah menjalin kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan perlindungan sosial bagi para pekerja migran.
Melalui program-program seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP), pemerintah bertujuan untuk memastikan bahwa pekerja migran memiliki perlindungan yang mencakup seluruh aspek kebutuhan mereka.
Tak hanya itu, Pemkot Cirebon juga telah mengambil sejumlah langkah konkret untuk mendukung implementasi perlindungan pekerja migran.
Dinas Tenaga Kerja Kota Cirebon bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk memastikan calon pekerja migran dari Cirebon terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan sebelum berangkat ke luar negeri.
Dengan langkah ini, diharapkan pekerja migran mendapatkan perlindungan penuh, mulai dari proses persiapan, masa bekerja, hingga saat mereka kembali ke Indonesia.
Pemkot Cirebon juga mempercepat proses administrasi keberangkatan pekerja migran, meningkatkan pelatihan keterampilan, serta menyediakan saluran komunikasi yang mudah diakses bagi mereka yang membutuhkan bantuan atau informasi terkait perlindungan sosial.
Pj Sekda menekankan bahwa keberhasilan perlindungan pekerja migran tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat.
“Kami mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam memastikan pekerja migran mendapatkan perlindungan yang layak,” ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Pj Sekda mengucapkan terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan atas peran strategisnya dalam melindungi pekerja migran, serta kepada komunitas dan organisasi masyarakat yang terus mendukung dan memperjuangkan hak-hak pekerja migran.
“Kepedulian kita terhadap pekerja migran adalah bentuk penghargaan atas jasa-jasa mereka yang luar biasa,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro, menegaskan pentingnya perlindungan bagi pekerja migran, dengan mengusung tagline
“Kerja Keras Bebas Cemas”. Melalui program-program BPJS Ketenagakerjaan, mereka ingin memastikan bahwa para pekerja migran merasa aman dan terlindungi, mulai dari masa persiapan hingga bekerja di negara tujuan.
“BPJS Ketenagakerjaan ingin memastikan bahwa setiap pekerja migran, bahkan sebelum mereka berangkat ke luar negeri, sudah terlindungi dengan program-program yang kami tawarkan,” jelas Pramudya.
Ia berharap peringatan Hari Migran Internasional ini menjadi pengingat pentingnya kolaborasi untuk meningkatkan kesejahteraan para pekerja migran.
Pramudya juga menyoroti bahwa Kota Cirebon merupakan salah satu daerah dengan kantong pekerja migran terbesar di Indonesia, yang menjadi faktor penting dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja migran tersebut.
“Semoga perlindungan ini dapat meningkatkan kesejahteraan para pekerja migran, sekaligus menjadikan Kota Cirebon lebih maju, inklusif, dan sejahtera,” ujarnya.