Pintasan.co, Jakarta Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, meninjau langsung kawasan yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, salah satu daerah yang mengalami kerusakan paling parah.

Kunjungan yang berlangsung pada Sabtu (29/11/2025) itu merupakan bentuk respons cepat pemerintah untuk memastikan penanganan darurat berjalan optimal serta kebutuhan warga dapat segera dipenuhi.

Dalam agenda tersebut, Menhan mengunjungi dua titik pengungsian di Desa Blang Awe, Kecamatan Meureudu, guna melihat secara langsung kondisi para penyintas serta mengidentifikasi kebutuhan mendesak di lokasi.

Usai peninjauan, Sjafrie menegaskan bahwa pemerintah kini memprioritaskan percepatan distribusi logistik, mulai dari bahan makanan, pakaian, hingga obat-obatan.

Seluruh bantuan akan dikirim menggunakan alutsista TNI ke berbagai wilayah terdampak di 18 kabupaten.

Pemerintah juga mengerahkan alat berat dan mempercepat pemasangan jembatan Bailey untuk memulihkan akses darat yang terputus akibat bencana.

Sebagai bagian dari penanganan darurat, Kementerian Pertahanan turut menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat terdampak.

Bantuan tersebut mencakup 28 perangkat Starlink, 28 unit genset, 750 dus mi instan, 38 set tenda, satu unit kompresor, empat genset PLN, 1.175 kg paket sembako PMI, 7.800 kg ransum dan family food dari Balog TNI, peralatan kesehatan PMI, 1.234,6 kg obat-obatan, serta 20 unit perahu Landing Craft Rubber (LCR) untuk menjangkau wilayah yang sulit diakses.

Tak hanya fokus di Aceh, Kemhan juga menyiapkan bantuan untuk daerah terdampak lain di Sumatera Utara dan Sumatera Barat, yang tengah menghadapi banjir dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem.

Melalui kunjungan dan pengiriman bantuan tersebut, pemerintah berharap proses penanganan darurat dapat berlangsung lebih cepat dan memberikan dukungan nyata bagi warga yang sedang mengalami masa sulit.

Baca Juga :  Pemerintah Kerahkan 11 Helikopter untuk Kirim Bantuan ke Daerah Terisolasi di Sumatera

Turut hadir dalam kunjungan tersebut Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto; Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto; Kabaloghan Kemhan Marsdya TNI Yusuf Jauhari; serta Didit Hediprasetyo.