Pintasan.co, Yogyakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa hingga saat ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum menerima permohonan izin operasi dari maskapai baru, Indonesia Airlines.

Pernyataan ini disampaikan menyusul tersebarnya siaran pers yang menyebutkan bahwa maskapai yang berbasis di Singapura tersebut akan segera mulai beroperasi di Indonesia.

“Saya ingin titip pesan, jika ada pihak yang menyebarkan siaran pers, sebaiknya dikonfirmasi terlebih dahulu kepada kami. Ini ada yang menyebarkan rilis ke semua media, lalu diberitakan, dan publik langsung bertanya kepada saya. Padahal, sampai detik ini tidak ada surat permohonan izin operasi dari Indonesia Airlines,” ujar Dudy ditemui dalam kunjungannya di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (12/3/2025).

Dudy mengajak media dan pihak-pihak terkait untuk melakukan konfirmasi kepada Kemenhub terlebih dahulu sebelum menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.

Ia memastikan bahwa pihaknya selalu terbuka untuk memberikan klarifikasi dalam waktu 24 jam agar publik mendapat informasi yang akurat.

“Karena tidak ada hitam di atas putih, kami tidak bisa menanggapi lebih jauh. Yang bisa kami sampaikan adalah, hingga saat ini belum ada permohonan izin atas nama Indonesia Airlines,” tambahnya.

Sebelumnya, Indonesia Airlines mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa maskapai tersebut akan segera memulai operasinya sebagai penyedia layanan penerbangan premium.

Dalam siaran persnya, Chief Executive Officer Indonesia Airlines, Iskandar, menyatakan bahwa maskapai ini akan menggabungkan kemewahan perjalanan jet pribadi dengan kenyamanan penerbangan komersial.

Dikatakan pula bahwa Indonesia Airlines dimiliki oleh Calypte Holding Pte. Ltd., sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura dan beroperasi di sektor energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian.

Iskandar, seorang pengusaha asal Bireuen, Aceh, yang lahir pada 7 April 1983, menjabat sebagai pendiri sekaligus CEO maskapai ini.

Baca Juga :  Akhirnya 43 Budak Narkoba Banyuwangi Tertangkap

Pada tahap awal operasionalnya, Indonesia Airlines berencana untuk mengoperasikan 20 pesawat, yang meliputi 10 unit Airbus A321neo atau A321LR dan 10 unit pesawat berbadan lebar, seperti Airbus A350-900 dan Boeing 787-9.

Maskapai ini berencana untuk mengoperasikan penerbangan ke 48 kota di 30 negara dalam waktu lima tahun pertama.