Pintasan.co, Yogyakarta – Menjelang Idul Adha 2025, permintaan hewan kurban di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprediksi mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun demikian, jumlah ternak yang tersedia di wilayah tersebut masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan yang ada, sehingga diperlukan pasokan tambahan dari daerah lain.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Syam Arjayanti, mengungkapkan bahwa tahun ini DIY memiliki stok hewan kurban sebanyak 81.135 ekor.

Rinciannya terdiri dari 30.969 ekor sapi, 38 ekor kerbau, 28.768 ekor kambing, dan 21.360 ekor domba.

“Jika dibandingkan dengan kebutuhan tahun lalu yang mencapai 78.876 ekor, maka tahun ini kami memperkirakan kebutuhan akan meningkat menjadi sekitar 84.017 ekor,” ujar Syam.

Dengan begitu, terdapat kekurangan sekitar 2.882 ekor hewan kurban antara jumlah yang tersedia dan jumlah yang dibutuhkan. Kondisi ini menandakan bahwa DIY masih belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan hewan kurban secara mandiri.

“Kondisi ini sudah terjadi setiap tahun. Untuk mencukupi kebutuhan, para pedagang akan mendatangkan pasokan dari luar daerah,” jelasnya.

Adapun daerah pemasok utama hewan kurban ke DIY antara lain berasal dari Magelang, Temanggung, dan Wonosobo di Jawa Tengah, serta beberapa wilayah di Jawa Timur.

Syam juga menyampaikan bahwa pasokan hewan kurban, khususnya sapi, dari luar daerah selama ini berlangsung dengan lancar dan stabil. Bahkan, sejumlah pembeli seringkali melakukan pemesanan lebih awal melalui sistem inden.

Selain menjamin ketersediaan stok, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY juga memperketat pengawasan terhadap kesehatan hewan kurban.

Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit, termasuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta penyakit menular lainnya pada hewan.

“Kami memantau tempat-tempat penampungan hewan ternak, melakukan penyemprotan disinfektan, dan memastikan hewan-hewan tersebut sudah mendapatkan vaksinasi,” kata Syam.

Langkah-langkah antisipatif ini diharapkan dapat memastikan hewan kurban yang diperdagangkan dalam kondisi sehat dan layak konsumsi, seiring meningkatnya permintaan menjelang Hari Raya Kurban.

Baca Juga :  Antisipasi Sampah Takjil, Kemenag Kota Yogyakarta Imbau Masjid Menggunakan Media Ramah Lingkungan