Pintasan.co, Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membantah tudingan bahwa masyarakat Indonesia dijadikan kelinci percobaan dalam uji coba vaksin tuberkulosis (TBC) yang dikembangkan oleh Bill Gates.
Budi menjelaskan bahwa uji klinis vaksin tersebut merupakan bagian dari upaya edukasi kepada masyarakat, mengingat TBC adalah penyakit menular yang mematikan dan masih menjadi ancaman serius di Indonesia.
“Ini untuk edukasi juga, bukan seperti eksperimen pada kelinci,” ujarnya saat meninjau kegiatan di Kelurahan Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur.
Ia menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir karena vaksin yang diuji telah melewati berbagai tahap pengujian klinis yang ketat.
“Sama seperti vaksin Covid-19, prosesnya melalui uji klinis fase 1, 2, dan 3. Di Indonesia, saat ini sedang dilakukan uji klinis tahap 3,” terang Budi.
Menurutnya, uji klinis ini penting untuk menilai efektivitas vaksin sebelum dapat digunakan secara global.
“Target kami, jika memungkinkan sebelum 2029 vaksin ini bisa digunakan secara luas, tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia,” tambahnya.
Budi juga menyoroti tingginya angka kasus TBC di Indonesia.
Ia mencatat sekitar 1 juta orang terkena TBC setiap tahun, dengan angka kematian mencapai 125.000 orang per tahun, setara satu kematian setiap empat menit.
Karena itu, ia menilai keterlibatan Indonesia dalam uji coba vaksin ini sangat relevan.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa Bill Gates, pendiri Microsoft dan filantropis, tengah mengembangkan vaksin TBC yang akan diuji di sejumlah negara termasuk Indonesia.
“Beliau sedang kembangkan vaksin TBC untuk dunia. Indonesia menjadi salah satu lokasi uji cobanya,” ujar Prabowo usai pertemuan dengan Bill Gates di Istana, Rabu (7/5/2025).