Pintasan.co, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan apresiasi terhadap kesepakatan antara Danantara dan pihak Tiongkok yang memperpanjang tenor utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) dari 40 tahun menjadi 60 tahun.

Ia menyambut baik langkah tersebut dan menegaskan bahwa prosesnya murni dilakukan secara bisnis antarperusahaan.

“Bagus, saya tidak ikut campur. Top,” ujar Purbaya kepada wartawan, Jumat (23/10/2025).

Menurutnya, negosiasi perpanjangan tenor ini dilakukan langsung oleh pihak Danantara yang dalam waktu dekat akan bertolak ke Tiongkok untuk menyelesaikan pembicaraan lanjutan.

Purbaya menyebut dirinya hanya akan berperan sebagai saksi apabila ikut dalam kunjungan tersebut.

“Kalau mereka sudah sepakat, ya bagus. Saya hanya menyaksikan saja. Sebisa mungkin tidak ikut campur, biarkan mereka selesaikan secara business to business. Top,” tegasnya.

Sebelumnya, Indonesia dan Tiongkok telah menyetujui restrukturisasi utang proyek Whoosh dengan memperpanjang masa pembayaran hingga 60 tahun.

Kebijakan ini diambil untuk meringankan beban pembayaran tahunan tanpa menghapus kewajiban utang, sehingga proyek strategis nasional tersebut tetap berjalan tanpa membebani APBN.

Pemerintah Tiongkok melalui Kementerian Luar Negeri juga menegaskan bahwa proyek Whoosh bukan semata-mata berorientasi pada keuntungan finansial, tetapi juga bertujuan memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat.

“Proyek ini bukan hanya tentang profit, tetapi tentang pembangunan bersama yang memberi manfaat nyata,” demikian pernyataan resmi dari pihak Beijing.

Baca Juga :  Eko Suwanto Salurkan Bantuan Peralatan Penanggulangan Bencana untuk Perkuat Ketangguhan Masyarakat