Pintasan.co – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengungkapkan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dijalankan pada 2026 memerlukan pasokan protein dalam jumlah sangat besar, yaitu sekitar 82,9 juta porsi, sebanding dengan jumlah penerima manfaat.

“Karena tahun depan akan memberikan MBG kepada 82,9 juta penerima manfaat, maka kalau telur satu hari satu, kita perlu 82,9 juta butir telur. Kalau ikan, maka perlu 82,9 juta potong ikan,” ujar Zulhas dalam acara Puncak Hari Ikan Nasional 2025 di Jakarta, Minggu.

Ia menambahkan, pemerintah kini masih berupaya mencari berbagai sumber protein agar kebutuhan program tersebut dapat terpenuhi. Jika pasokan tidak bertambah sementara kebutuhan meningkat, menurutnya hal itu bisa berpengaruh terhadap harga pangan di pasaran.

“Kan biasa hukum pasar, kalau yang minta banyak, permintaan banyak, tetapi produksi sedikit, pasti harganya naik. Makanya kami sekarang sedang berlomba-lomba,” jelasnya.

Sebagai solusi, pemerintah mempertimbangkan pemanfaatan bahan pangan khas daerah sebagai alternatif sumber protein. Zulhas mencontohkan, selera pangan masyarakat Papua tentu berbeda dengan Sumatera.

Keberagaman itu, lanjutnya, justru bisa menjadi aset dalam memenuhi kebutuhan MBG.
“Di Sumatera mungkin sukanya ikan, di Papua beda makanannya, di Jawa mungkin sukanya berbeda. Ini sudah kami tata, kami perlihatkan nanti begitu beragamnya makanan Indonesia,” katanya.

Baca Juga :  Soroti Maraknya Kasus Keracunan MBG, Dedi Mulyadi Minta Dibentuk Satgas