Pintasan.co, Makassar – Pada Kamis, 2 Januari 2025, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, hadir mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, dalam rangkaian kunjungannya ke Museum La Galigo yang berada di Benteng Fort Rotterdam, Makassar.

Selama kunjungan tersebut, Menko Pratikno menunjukkan antusiasme yang tinggi saat melihat berbagai koleksi dan artefak budaya dari suku Bugis, Makassar, dan Toraja.

Beberapa koleksi yang menarik perhatian Pratikno antara lain adalah replika rumah adat serta pakaian tradisional khas suku Bugis dan Makassar.

Jufri Rahman kemudian menjelaskan beberapa koleksi yang dilihat oleh Menko PMK, seperti replika fegelia Kerajaan Gowa yang meliputi Salokoa, Sudanga, dan Kollanga, serta pameran alat-alat pertanian prasejarah dari Sulawesi Selatan.

Selain itu, ia menunjukkan replika rumah adat dari berbagai suku di Sulawesi Selatan, termasuk Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar, serta model pelaminan perkawinan Bugis Makassar.

“Bapak Menko PMK meninjau koleksi Museum La Galigo, melihat artefak dan replika fegelia Kerajaan Gowa, seperti Salokoa, Sudanga, dan Kollanga,” kata Jufri Rahman.

Selain itu, Jufri Rahman juga melaporkan kondisi Museum La Galigo, yang selama ini berstatus pinjam pakai dari Balai Cagar Budaya (BCB).

Ia mendengar kabar bahwa BCB berencana untuk mengambil alih pengelolaan museum tersebut.

“Saya melaporkan bahwa kawasan Fort Rotterdam ini berada di bawah kewenangan Kementerian Kebudayaan, dan Museum La Galigo dipinjamkan dari Balai Cagar Budaya (BCB). Namun, saya mendengar kabar bahwa BCB berniat untuk mengambil alih pengelolaannya,” jelas Jufri Rahman.

Selain meninjau koleksi, Menko Pratikno juga menyampaikan rasa puasnya terhadap pelayanan yang diberikan oleh Museum La Galigo.

“Kunjungan kali ini juga disertai dengan menikmati kuliner khas, seperti Pisang Ijo, Jalangkote, dan penganan khas lainnya,” ujar Pratikno.

Menurutnya, museum ini memiliki koleksi sejarah yang sangat lengkap, mencakup periode dari zaman prasejarah hingga revolusi kemerdekaan.

“Museum ini sangat edukatif karena menampilkan kebesaran bangsa kita di masa lalu dengan teknologi dan kebijaksanaan yang luar biasa. Museum ini sangat lengkap,” ujar Menko Pratikno.

Baca Juga :  Toxic Masculinity: Ancaman Tersembunyi di Balik Citra Maskulinitas Ideal