Pintasan.co, Jakarta – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa produksi beras Indonesia tidak akan terpengaruh secara signifikan meskipun beberapa daerah menghadapi cuaca ekstrem dan bencana alam.
Ia juga memastikan bahwa langkah-langkah mitigasi telah disiapkan untuk mengurangi dampak dari gangguan tersebut.
“Kami telah menghitung dan mengantisipasi potensi dampak terhadap produksi beras. InsyaAllah, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memitigasi risikonya,” ungkap Mentan Amran saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Mentan Amran juga menyampaikan bahwa cuaca ekstrem di beberapa wilayah tidak akan memberikan pengaruh besar terhadap ketahanan pangan nasional.
“Pengaruhnya tidak terlalu signifikan terhadap ketahanan pangan kita,” ujarnya.
Lebih lanjut, Amran mengungkapkan bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) dan total produksi beras nasional saat ini mencapai angka tertinggi dalam lima tahun terakhir, meskipun Indonesia menghadapi tantangan dari fenomena cuaca El Niño dan La Nina.
“Stok beras kita saat ini sekitar 2 juta ton, yang merupakan rekor tertinggi dalam lima tahun. Panen pada bulan Agustus, September, Oktober, hingga November juga mencatatkan angka tertinggi selama periode tersebut,” kata Amran.
Ia juga memuji kolaborasi antara pemerintah dan pihak terkait, termasuk inovasi pompanisasi, yang telah memberikan dampak positif dalam menjaga stabilitas produksi beras.
“Kolaborasi kita, termasuk pompanisasi, berjalan dengan sangat baik,” tambahnya.
Mentan Amran optimistis bahwa Indonesia dapat mempertahankan stabilitas produksi beras dan ketahanan pangan berkat langkah mitigasi yang telah disiapkan.
Ia juga menerima apresiasi dari Presiden Prabowo Subianto atas upayanya menjaga kestabilan produksi beras, yang turut menjaga harga tetap stabil di tengah cuaca ekstrem.
“Terima kasih kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman atas langkah cepatnya yang membuat harga beras tetap aman, meskipun kita baru saja menghadapi musim El Niño yang berkepanjangan,” ujar Presiden Prabowo dalam Rapat Pengendalian Inflasi Kementerian Dalam Negeri pada 9 Desember 2024.
Presiden juga menyampaikan rasa syukurnya karena pemerintahan yang dipimpinnya mampu menjaga negara dalam keadaan aman, meskipun tantangan global dan ketidakpastian tengah melanda berbagai negara.