Pintasan.co, Jakarta – Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, kembali memicu kontroversi setelah mendatangi kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem dan melakukan ibadah di area tersebut.
Politikus dari kelompok sayap kanan itu tampak memimpin rombongan besar dalam kunjungannya yang dianggap melanggar kesepakatan lama soal pengelolaan situs suci ini.
Seperti dilansir Reuters, kunjungan Ben-Gvir terdokumentasi dalam sejumlah video yang diunggah oleh Temple Mount Administration, sebuah organisasi Yahudi.
Dalam salah satu rekaman, ia terlihat sedang berdoa. Meski demikian, Reuters belum dapat mengonfirmasi keaslian semua rekaman video tersebut secara independen.
Yayasan Waqf yang dikelola oleh otoritas keagamaan Yordania dan bertugas mengatur kawasan Al-Aqsa, menyebut bahwa Ben-Gvir hadir bersama sekitar 1.250 orang.
Mereka dilaporkan melakukan ibadah, meneriakkan seruan keagamaan, bahkan berdansa di dalam kompleks.
Kunjungan ini berlangsung bertepatan dengan Tisha B’Av, hari suci Yahudi yang memperingati runtuhnya dua kuil di lokasi tersebut pada masa lalu.
Kompleks Al-Aqsa merupakan wilayah yang dikelola Muslim, dan selama ini tunduk pada prinsip “status quo”, yakni kebijakan yang membolehkan warga Yahudi mengunjungi namun melarang mereka beribadah di sana.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengomentari langkah kontroversial tersebut dengan menyatakan bahwa posisi Israel tetap konsisten dalam menjaga status quo di tempat suci itu.
Ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut “tidak berubah dan tidak akan pernah berubah.”
Ben-Gvir sebelumnya juga pernah melakukan kunjungan serupa ke Al-Aqsa.
Dalam salah satu kunjungannya, ia bahkan mendoakan kemenangan Israel atas kelompok Hamas dalam konflik Gaza, yang memicu kecaman luas dari dunia Muslim dan memperburuk ketegangan regional.
Meski belum ada laporan langsung mengenai reaksi keras terhadap kunjungan terbarunya, kehadiran Ben-Gvir kembali menimbulkan kekhawatiran akan potensi provokasi dan eskalasi konflik di kawasan tersebut.
