Pintasan.co, Yogyakarta – Ratusan kader PDI Perjuangan di Kota Yogyakarta menyatakan dukungan dan kesetiaan mereka kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui aksi cap jempol darah massal yang digelar di sekitar Tugu Pal Putih, Kota Yogyakarta, pada Minggu (12/1/2025) sore.
Aksi ini diawali oleh Ketua DPC PDIP Kota Yogyakarta, Eko Suwanto dengan membubuhkan cap jempol darah di atas kain putih yang dipasang pada pagar mengelilingi Tugu Pal Putih.
Selanjutnya, ratusan kader lain, termasuk Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Wisnu Sabdono Putro, yang juga menjabat sebagai Sekjen DPC PDIP Kota Yogyakarta, turut mengikuti aksi tersebut.
“Ini aspirasi kawan-kawan. Kami memahami suasana batin dan hasrat teman-teman PDIP. Keinginan mereka itu sederhana sekali, tidak ingin diganggu, tidak ingin dihianati dan tidak ingin diporak-porandakan,” ungkap Eko Suwanto.
Menurutnya, aksi cap jempol darah ini merupakan simbol peneguhan komitmen, semangat, dan keinginan politik untuk kembali mendukung Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan pada Kongres VI 2025.
Selain itu, seluruh kader PDI Perjuangan di Kota Yogyakarta juga menyatakan kesiapan mereka untuk menjaga kelancaran acara besar tersebut dari berbagai potensi gangguan.
“Kita semua paham, ada beberapa manuver akhir-akhir ini. Dinamika itu terus berkembang. Sehingga, kami di Kota Yogya, yang merupakan tanah kelahiran Ibu Megawati, berkomitmen mengamankan Kongres 2025,” ungkapnya.
Namun, Eko mengingatkan seluruh kader partai berlambang banteng moncong putih di Kota Pelajar untuk tetap tenang dan tidak terpancing provokasi.
Hal ini disebabkan oleh maraknya aksi provokatif, seperti pemasangan spanduk dan banner bernada negatif terhadap PDI Perjuangan, yang terjadi di sejumlah wilayah.
“Kami pesankan pada kader, jangan terprovokasi oleh gerakan-gerakan, seperti pemasangan spanduk yang menyatakan PDIP inkonstitusional. Itu kan jelas ngawur, karena PDIP adalah partai sah berdasarkan UU Parpol,” pungkasnya.