Pintasan.co, Jakarta – Mesir mengumumkan pada Minggu (9/2) bahwa Kairo akan menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab darurat pada 27 Februari guna membahas perkembangan terbaru terkait isu Palestina dan situasi di Jalur Gaza, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir.

Keputusan untuk menggelar KTT ini diambil setelah konsultasi tingkat tinggi antara Mesir dan negara-negara Arab lainnya, termasuk Palestina yang mengajukan permintaan resmi untuk pertemuan tersebut.

Selain itu, Mesir juga berkoordinasi dengan Bahrain, yang saat ini menjabat sebagai Ketua KTT Liga Arab sekaligus sekretariat organisasi tersebut.

Pengumuman ini muncul setelah pernyataan kontroversial dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang menyarankan relokasi warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania.

Usulan tersebut menuai penolakan luas di tingkat regional maupun internasional.

Dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (4/2), Trump mengungkapkan rencana AS untuk mengambil kendali atas Gaza dan membangunnya kembali setelah merelokasi penduduk Palestina.

Sebelumnya, Trump juga pernah mengajukan gagasan serupa, yang secara tegas ditolak oleh Mesir dan Yordania.

Kedua negara kembali menegaskan sikap mereka yang menolak segala bentuk pemindahan paksa warga Palestina.

Baca Juga :  Hamas Mulai Babak Baru Negosiasi Gencatan Senjata dengan Israel, Optimis Capai Kemajuan