Pintasan.co, Jakarta – Mobil listrik asal China kian memperkuat posisinya di pasar Amerika Latin, memicu kewaspadaan Tesla dan sejumlah produsen besar lainnya.

Mengutip laporan Reuters, Rabu (19/11/2025), kombinasi harga yang lebih murah, strategi distribusi yang agresif, serta keberadaan megaport Chancay di Peru yang mempercepat pengiriman dari Asia menjadi pendorong utama ekspansi tersebut.

Situasi ini jauh berbeda dibanding beberapa tahun lalu. Pada 2019, Luis Zwiebach, pengusaha energi hijau asal Peru bahkan harus terbang ke California untuk mencoba Tesla Model 3 karena tidak adanya jaringan resmi Tesla di negaranya.

Kini kondisinya berbalik. Tesla belum juga membuka showroom, sedangkan produsen China seperti BYD, Geely, Chery, dan GWM justru semakin mendominasi.

Data Asosiasi Otomotif Peru mencatat penjualan mobil hybrid dan listrik mencapai 7.256 unit sepanjang Januari–September, melonjak 44 persen secara tahunan.

Mayoritas pertumbuhan tersebut didorong oleh produk-produk China yang dijual dengan harga sekitar 60 persen dari Tesla.

Megaport Chancay turut berperan besar dengan memangkas setengah waktu pelayaran lintas Pasifik, menjadikannya pintu masuk ribuan mobil dari China menuju Peru dan negara sekitar.

Dalam beberapa bulan terakhir, Cosco Shipping mencatat satu kali pengiriman bisa membawa hingga 1.200 unit, dengan total sekitar 19.000 unit diperkirakan tiba hingga akhir tahun.

Fenomena serupa juga terjadi di berbagai negara Amerika Latin. Pada kuartal I/2024, pangsa pasar merek China di Chile mencapai 29,6 persen.

Di Uruguay, BYD bahkan menempati posisi ketiga penjualan untuk seluruh kategori kendaraan, melampaui beberapa merek besar.

Pasar kendaraan listrik di kawasan pun terus meningkat: 10,6 persen di Chile, 9,4 persen di Brasil, dan 28 persen di Uruguay yang mencatat angka tertinggi.

Baca Juga :  China Perkuat Sektor Penyimpanan Energi untuk Transformasi Industri

Secara global, tren ini sejalan dengan penetrasi EV di Eropa dan China yang telah menguasai lebih dari setengah pendaftaran mobil baru pada pertengahan 2025.

Sebaliknya, Jepang dan Amerika Serikat masih tertinggal dengan porsi masing-masing sekitar 2 persen dan 10 persen.

Argentina yang masih menghadapi tantangan ekonomi pun mulai menunjukkan pertumbuhan.

BYD, produsen terbesar asal China telah resmi beroperasi di negara itu sejak Oktober 2025 dan kini memimpin pasar EV di Brasil, Kolombia, Ekuador, serta Uruguay.

Menurut tujuh dealer di Peru, Chile, Uruguay, dan Argentina, keberhasilan merek China ditopang oleh kerja sama dengan importir lokal yang mampu menyesuaikan model dengan kebutuhan konsumen, menawarkan harga bersaing, kualitas yang meningkat, serta dukungan layanan dan pembiayaan yang agresif.