Pintasan.co, Bantul – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul terus berusaha mencegah tindakan anarkis seperti tawuran dan sejenisnya selama bulan Ramadan 1446 H/2025 M.
Upaya ini dilakukan mengingat beberapa waktu lalu, terjadi keributan yang melibatkan anak-anak atau pelajar di area selatan Kabupaten Bantul.
“Apalagi ini bulan Ramadan, tentu kami harus memitigasi atau melakukan pencegahan kegiatan anarkis, tawuran, dan sebagainya,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Bantul, Agus Budiraharja, Senin (3/3/2025).
Namun menurut Agus, terkadang selama bulan Ramadan beberapa anak-anak mengadakan kegiatan berkumpul untuk jalan-jalan pagi, jalan-jalan sore, ngabuburit, dan aktivitas lainnya.
“Nah, tentu dalam hal itu tidak kami inginkan ada tindakan anarkis. Kalau bisa jangan terjadi (tindakan anarkis) dan kejadian yang sudah ada, jangan berlarut-larut,” paparnya.
Pihaknya akan melakukan koordinasi untuk mengatasi kejadian tersebut, dan terus bekerja sama dengan TNI, Polri, Satpol PP, serta instansi terkait lainnya untuk menjaga ketertiban dan kedamaian masyarakat.
“Kita kan juga punya eleman-eleman relawan, linmas, dan sebagainya yang berkaitan untuk menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat. Itu akan kami kerahkan,” tutur Agus.
Selain itu, pihaknya juga berencana kembali menghidupkan atau menggairahkan desa-desa anti penyakit masyarakat dan anti anarkis.
“Jadi, semuanya kami aktifkan demi kenyamanan kita bersama selama momen Ramadan maupun tidak dalam momen Ramadan,” tuturnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana, menyatakan bahwa pada Minggu (2/3/2025) pagi, terjadi dua insiden keributan yang melibatkan kalangan pelajar.
“Kejadin pertama ada di Jalan Samas, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Bambanglipuro yang mengakibatkan dua orang yakni SAMP (15), warga Kemantren Jetis, Kota Yogyakarta dan SSL (18), warga Bambanglipuro, mengalami luka akibat dilempar batu,” ujarnya.
Dalam insiden tersebut, sekelompok orang yang terdiri dari puluhan orang dengan membawa sepuluh sepeda motor, tiba-tiba berhenti dan melempari batu ke rumah-rumah di sekitar lokasi kejadian.
“Kemudian, kejadian kedua berlangsung di Jalan Parangtritis Kilometer 24, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul,” ujarnya.
Dari kejadian itu, seorang pelajar inisial JHW (21), warga Kapanewon Jetis, mengalami luka sobek di kepala bagian kanan.
“Kejadian itu bermula saat ada kelompok orang di SPBU Kretek berhenti dan saling melempar batu antar kelompok,” tutup dia.