Pintasan.co, Sidrap – Penampilan artis dan DJ Nathalie Holscher di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, baru-baru ini menjadi bahan perbincangan publik.
Kehadirannya dalam sebuah acara hiburan malam menuai reaksi dari Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, yang menilai aksi Nathalie tidak sejalan dengan norma dan budaya masyarakat setempat.
Ia pun meminta Nathalie untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada warga Sidrap.
Namun, permintaan tersebut ditolak langsung oleh Nathalie. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, ia menyatakan kebingungan atas tuduhan yang diarahkan padanya.
“Saya hanya menghadiri undangan untuk tampil di klub malam. Di sana saya disawer oleh pengunjung sebagai bentuk apresiasi, dan saya sangat menghargai itu,” tulis Nathalie, seraya menyebut akun Instagram sang bupati.
Nathalie menegaskan bahwa ia bekerja secara profesional dan langsung pulang setelah acara selesai tanpa melakukan tindakan tidak pantas.
Meski begitu, video saat dirinya menerima saweran dalam jumlah besar yang disebut mencapai Rp150 juta, beredar luas di media sosial dan memicu kontroversi.
Syaharuddin Alrif menilai bahwa aksi tersebut tidak mencerminkan nilai kesopanan dan etika masyarakat Sidrap.
Bahkan sempat terjadi aksi unjuk rasa yang mendesak Nathalie untuk meminta maaf.
Menanggapi hal ini, Nathalie mengungkapkan bahwa dirinya diminta kembali ke Sidrap untuk menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat.
Namun, ia menolak permintaan tersebut karena merasa tidak melakukan pelanggaran.
“Saya disuruh datang kembali ke Sidrap untuk minta maaf, tapi saya bertanya, salah saya di mana? Saya tidak mau minta maaf,” ujar Nathalie dengan tegas.
Lebih lanjut, ia menyampaikan kritik kepada pihak pemerintah daerah.
Ia menilai bahwa jika keberadaan klub malam dianggap tidak sesuai dengan nilai budaya, maka seharusnya tempat-tempat tersebut ditutup.
“Kalau memang klub-klub itu tidak diinginkan di Sidrap, ya sebaiknya ditutup saja, jangan menyalahkan saya pribadi,” imbuhnya.
Nathalie juga merasa tidak diperlakukan adil karena menurutnya banyak DJ lain yang tampil di tempat hiburan di Sidrap dan juga menerima saweran, namun tidak mendapat sorotan seperti dirinya.
Kasus ini mendapat berbagai tanggapan dari publik. Sebagian netizen mendukung Nathalie dan menyebut aksinya sebagai bagian dari profesinya sebagai entertainer.
Namun, sebagian lain menganggap tindakan itu bertentangan dengan norma yang dijunjung masyarakat setempat.
Sementara itu, Anggota DPR RI Rusdi Masse Mappasessu juga menanggapi peristiwa tersebut.
Ia menyarankan agar Nathalie tetap menyampaikan permintaan maaf kepada para tokoh masyarakat.
Meski demikian, Rusdi menegaskan bahwa Nathalie tidak bermaksud untuk mencemarkan nama baik daerah.
“Aksi tersebut hanyalah bentuk ekspresi, tidak ada niat buruk terhadap Sidrap,” ungkap Rusdi.