Pintasan.co, Jakarta – Pemerintah Nikaragua, sesuai perintah Presiden Daniel Ortega, telah mulai memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, kata Wakil Presiden Rosario Murillo.

“Presiden kami telah menginstruksikan Kementerian Luar Negeri untuk menjalankan permintaan parlemen nasional dan mulai memutus hubungan diplomatik dengan pemerintah Nazi dan pelaku genosida yaitu Israel,” kata Wapres Murillo kepada saluran televisi pemerintah Canal 4.

Pengumuman ini muncul setelah pernyataan Menteri Luar Negeri Nikaragua, Valdrack Ludwing Jaentschke Whitaker, dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada akhir September, di mana Whitaker mengutuk dan mengecam genosida yang telah, sedang, dan terus dilakukan oleh Pemerintah Israel serta sekutunya di seluruh Timur Tengah.

Pada bulan Januari, pemerintah Nikaragua mengajukan permohonan kepada Mahkamah Internasional (ICJ) untuk bergabung dengan gugatan genosida yang diajukan oleh Afrika Selatan terhadap Israel pada bulan Desember tahun lalu.

Sementara itu, Israel telah membantah tuduhan genosida, menyatakan bahwa perang melawan Hamas di Gaza dilakukan untuk membela diri. Israel juga menegaskan bahwa mereka tidak berperang melawan rakyat Palestina dan bahwa para pemimpin mereka tidak memiliki niat untuk melakukan genosida.

Pemutusan hubungan Nikaragua dengan Israel pada dasarnya hanya bersifat simbolis, mengingat hubungan antara Israel dan negara Amerika Tengah tersebut hampir tidak ada.

Baca Juga :  Kabinet Israel Geram atas Surat Penangkapan PM Netanyahu dari ICC