Pintasan.co, Bandung – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengambil langkah berani dengan memangkas hampir 75 persen dana rutin Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) untuk dialihkan ke sektor pembangunan infrastruktur.
Kebijakan efisiensi besar-besaran ini dilakukan, menurut Dedi, agar pemerintah daerah tidak terus-menerus terjebak dalam pola kerja administratif yang tidak menyentuh persoalan nyata di lapangan.
“Jabar harus keluar dari kebiasaan lama yang sibuk dengan urusan administrasi, sementara masalah masyarakat seperti jalan rusak, irigasi terbengkalai, dan sekolah tidak layak terus dibiarkan,” ujar Dedi, Kamis (13/11/2025).
Dedi menyebutkan bahwa kebijakan tersebut telah menghasilkan perubahan signifikan dalam alokasi anggaran. Anggaran untuk pembangunan jalan, misalnya, melonjak dari Rp400 miliar menjadi Rp4 triliun, atau meningkat sepuluh kali lipat.
“Kami memangkas hampir 75 persen dana rutin provinsi untuk dialihkan ke pembangunan infrastruktur. Anggaran jalan, misalnya, meningkat dari Rp400 miliar menjadi Rp4 triliun,” tegasnya.
Ia menekankan, efisiensi anggaran tidak berarti mengorbankan pelayanan publik. Justru, langkah ini diambil untuk memastikan uang rakyat benar-benar kembali ke rakyat dalam bentuk fasilitas dan infrastruktur yang nyata.
“Efisiensi bukan berarti memangkas layanan publik. Justru kami ingin setiap rupiah anggaran digunakan untuk kepentingan masyarakat luas,” jelasnya.
