Pintasan.co, Jakarta – Gus Elham Yahya, seorang pendakwah asal Kediri, telah menyampaikan permintaan maaf setelah videonya yang memperlihatkan ia menciumi anak-anak perempuan di atas panggung menjadi viral.

Namun demikian, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menilai bahwa permintaan maaf saja tidak cukup dan tetap diperlukan sanksi agar memberi efek jera.

Dikutip dari detikJatim, Kiai Miftah menyayangkan tindakan Gus Elham yang menurutnya sangat tidak sejalan dengan makna dakwah. Ia menilai perilaku tersebut dapat membawa dampak buruk.

“Dakwah apa kalau kelakuannya begitu. Anak kecil kok dicium-cium seperti itu, itu merusak,” ujarnya di Surabaya, Kamis (13/11/2025).

Kiai Miftah juga meminta aparat penegak hukum untuk mengambil langkah tegas.

Ia menegaskan bahwa pendakwah yang melakukan tindakan tidak pantas tidak layak kembali tampil sebagai figur publik dan panutan.

“Tidak boleh muncul lagi, kalau perlu diberi sanksi supaya jera,” ucapnya.

PBNU, kata Kiai Miftah, telah mengecam keras tindakan tersebut. Namun untuk pemberian sanksi, organisasi hanya dapat menjatuhkan sanksi administratif.

Karena itu ia berharap ada tindakan dari pihak berwenang, termasuk polisi, yang sebaiknya bersikap proaktif.

“Yang berwenang itu yang memberikan sanksi. Kalau NU paling sanksi administratif. Jadi pihak berwajib harus menjemput bola,” terangnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya itu juga menjelaskan bahwa PBNU telah membentuk satuan tugas khusus guna mencegah kasus serupa di masa depan.

“PBNU sudah membentuk tim satgas, sudah dibuat,” ujarnya.

Sebelumnya, Gus Elham telah meminta maaf secara terbuka melalui media sosial setelah video dirinya mencium anak-anak di panggung menuai kritik tajam.

Meski dalam video tersebut ia sempat terdengar meminta izin, publik tetap menilai perbuatannya tidak pantas dilakukan kepada anak.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kediri, 11 November 2025 jam 14.00 WIB. Dengan penuh kerendahan hati, saya Muhammad Elham Yahya Al-Maliki memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat atas beredarnya video yang menimbulkan kegaduhan. Saya mengakui itu merupakan kekhilafan dan kesalahan saya,” tulisnya dalam pernyataan yang dikutip detikJatim, Rabu (12/11/2025).

Baca Juga :  Nasib Berubah, Guru Viral yang Jadi Pemulung di Sukabumi Kini Bisa Berangkat Umrah dan Buka Warung