Pintasan.co, Kulon Progo– Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Gunungkidul menyambut positif kebijakan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang memperbolehkan pemerintah daerah menyelenggarakan rapat di hotel dan restoran.

Ketua PHRI Gunungkidul Sunyoto menyatakan bahwa kebijakan tersebut menjadi angin segar bagi pemulihan sektor perhotelan dan restoran yang sempat terdampak.

“Angin segar bagi kami. Tentu, ini bisa menjadi pemantik untuk memulihkan sektor hotel dan restoran yang sempat sepi setelah adanya kebijakan efisensi beberapa waktu lalu,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin (9/6/2025).

Meski menyambut positif kebijakan tersebut, Sunyoto menekankan bahwa perlu ada kejelasan terkait alokasi anggarannya. Ia menjelaskan bahwa keterpurukan sektor hotel dan restoran sebelumnya disebabkan oleh pemangkasan anggaran akibat kebijakan efisiensi.

“Mudah mudahan anggaranya ada untuk kegiatan kegiatan di resto dan hotel. Kalau tidak ada, ya sama saja,” paparnya.

Lebih lanjut, Sunyoto mengungkapkan bahwa sejak kebijakan efisiensi diberlakukan, sektor hotel dan restoran di Kabupaten Gunungkidul mengalami dampak yang cukup besar. Hal ini disebabkan karena aktivitas pemerintahan merupakan salah satu faktor penting yang mendukung keberlangsungan sektor tersebut, selain dari kegiatan pariwisata.

“Dampaknya siginifikan, terjadi penurunan drastis. Pasalnya, salah satu kontribusi sektor hotel dan resto dari 
Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) yang sebagian besar  digelar oleh Pemerintah. Kalau industri MICE nya tidak jalan tentu efek domino terjadi ke industri lain,” ujarnya.

Pihaknya pun berharap kebijakan pemerintah tersebut tidak hanya sekadar wacana tetapi diikuti dengan realisasi di lapangan.

“Kami sangat apresiasi dengan kebijakan ini, sebetulnya adanya hotel ini juga kan kesepakatan dengan pemerintah daerah juga, ada blueprint-nya, karena ada pasar juga dari sisi pemerintah. Jadi, bukannya membuat kegiatan di hotel atau restoran dengan tujuan asal belanja ,tapi memang ada keperluannya,” tandasnya

Baca Juga :  Penurunan Peringkat Saham RI: Efisiensi Anggaran Jadi Sumber Kekhawatiran Investor