Pintasan.co, Jakarta – Pemerintah terus mendorong optimalisasi pusat perbelanjaan sebagai ruang aktivitas ekonomi yang lebih produktif melalui penerapan konsep Work From Mall (WFM).

Inisiatif ini dipadukan dengan skema kerja Work From Anywhere (WFA) serta berbagai program belanja nasional guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pusat perbelanjaan kini tidak hanya berfungsi sebagai tempat transaksi ritel, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai ruang kerja alternatif yang mendukung produktivitas, kreativitas, serta perkembangan ekosistem ekonomi digital dan gig economy, khususnya bagi generasi muda.

“Mal tidak lagi sekadar tempat belanja, tetapi juga bisa menjadi ruang bekerja dan beraktivitas ekonomi. Pemerintah mendorong kegiatan ekonomi berbasis gig economy, yang juga akan didukung penganggarannya oleh Pemda DKI,” ujar Airlangga saat meninjau kesiapan pelaksanaan WFM dalam rangka mendukung program Belanja di Indonesia Saja (BINA) dan Indonesia Great Sale di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Jumat (26/12).

Kebijakan WFM ini sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat selama periode libur Natal dan Tahun Baru, termasuk libur sekolah.

Pemerintah pun mendorong sinergi antara WFA, WFM, dan program belanja nasional agar pergerakan ekonomi tetap terjaga hingga akhir tahun.

Airlangga juga menyoroti berbagai promosi yang ditawarkan pusat perbelanjaan, mulai dari diskon hingga 50 persen, potongan harga tambahan, hingga cashback.

Menurutnya, strategi tersebut terbukti efektif meningkatkan minat belanja masyarakat.

“Hampir seluruh mal tampak ramai. Harapannya, kegiatan ini dapat berjalan lancar dan memberi dorongan nyata bagi pertumbuhan ekonomi,” kata Airlangga.

Program Belanja di Indonesia Saja yang diinisiasi oleh Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) ditargetkan mencatat transaksi hingga Rp30 triliun sampai 4 Januari 2025.

Secara keseluruhan, pemerintah menargetkan perputaran belanja masyarakat pada akhir tahun menembus lebih dari Rp110 triliun.

Baca Juga :  Cak Imin Ajak Menteri Kabinet Lakukan Evaluasi Total Kebijakan Terkait Banjir Sumatera

Selain mendorong konsumsi domestik, program belanja nasional juga diarahkan untuk memperluas keterlibatan UMKM dalam ekosistem ritel modern, guna menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Dari sisi pariwisata, wisata belanja turut diposisikan sebagai daya tarik bagi wisatawan mancanegara.

Sepanjang tahun ini, jumlah kunjungan wisatawan asing tercatat melampaui 15 juta orang, menandakan pemulihan sektor pariwisata pascapandemi.