Pintasan.co, Gunungkidul – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul terus mengintensifkan program irigasi perpompaan guna mendukung pengairan lahan pertanian di wilayahnya.
Ketua Tim Sarana dan Prasarana Pertanian dari Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Yatimah, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen dalam mencapai swasembada pangan.
Pada tahun sebelumnya, bantuan pembangunan irigasi perpompaan telah direalisasikan di 39 lokasi di Kabupaten Gunungkidul.
“Program ini sudah mulai membuahkan hasil dengan dilaksanakannya panen raya padi dari program irigasi perpompaan. Harapannya dapat memperkuat ketahanan pangan di Masyarakat,” katanya, Jumat (17/1/2025).
Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono, menjelaskan bahwa salah satu daerah yang menjadi lokasi program irigasi perpompaan adalah Padukuhan Tobong, Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Ngawen.
Berkat program ini, wilayah tersebut dapat melaksanakan panen raya padi lebih awal.
“Harapanya hasil dari panen bisa optimal sehingga penguatan terhadap ketahanan pangan benar-benar diwujudkan. Apalagi Gunungkidul juga masuk sebagai lumbung pangan di DIY,” kata dia.
Secara terpisah, Ketua Kelompok Tani Ngudi Makmur di Padukuhan Tobong, Mursiyo, menyampaikan bahwa panen padi telah dimulai pada Senin (13/1/2025), dengan total luas lahan yang dipanen mencapai satu hektare.
“Panennya bagus dan ini sangat mengembirakan,” ucapnya.
Mursiyo menyampaikan bahwa keberhasilan panen padi lebih awal tidak terlepas dari program irigasi perpompaan yang digagas oleh Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul.
Melalui program ini, penanaman padi sudah dapat dimulai pada akhir September 2024 sehingga hasil panen bisa dinikmati pada Januari ini.
“Memang kita mendahului masa tanammnya. Ini berhasil berkat adanya bantuan irigasi perpompaan yang diberikan ke kelompok tani,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa jenis padi yang ditanam adalah Inpari 42, yang berdasarkan hasil pengubinan dapat menghasilkan hingga 8,4 ton gabah kering giling (GKG) per hektar.
“Kalau dirata-rata dari total keseluruhan lahan yang panen mencapai 6,5 ton gabah kering giling per hektarenya,” urainya.