Pintasan.co, Bogor – Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui Dinas Perhubungan (Dishub), kini mengoperasikan dua unit bus listrik untuk rute Sentul-Bojonggede yang menawarkan tarif gratis kepada masyarakat.
“Sementara dua unit, mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa tambah lagi nanti,” kata Penjabat Bupati Bogor, Bachril Bakri, saat peresmian bus listrik yang dinamai Tegar Beriman Ramah Lingkungan di Cibinong pada Selasa.
Bus-bus ini merupakan bagian dari program Inovasi Pendanaan Pembangunan Kompetitif (IP2K) Provinsi Jawa Barat untuk tahun anggaran 2024 dan melayani rute yang mencakup Simpang Bambu Kuning, Jalan Tegar Beriman, Simpang Daralon, Jalan Kolonel Edy Yoso Mertadipura, Jalan Alternatif GOR Pemda, Simpang Kandang Roda, Jalan Alternatif Sentul, hingga Tugu Pancakarsa.
Rute ini mencakup berbagai kawasan penting, termasuk pemerintahan, komersil, pusat olahraga, pusat perbelanjaan, pendidikan, serta perumahan, menjadikannya sangat relevan untuk kebutuhan transportasi masyarakat.
Bus listrik ini beroperasi dengan jadwal yang telah ditentukan, mulai pukul 06.00 WIB hingga 19.00 WIB, berhenti di setiap bus stop yang ada, dan mengutamakan standar pelayanan yang optimal bagi masyarakat.
“Mari gunakan untuk menjaga lingkungan hidup kita agar polusi dan emisi bisa zero dan kebetulan bus listrik kita ini emisinya nol,” ujar Bachril, menekankan pentingnya upaya menjaga lingkungan dengan menggunakan transportasi ramah lingkungan.
Keberadaan bus listrik ini merupakan langkah konkret Pemerintah Kabupaten Bogor untuk mengurangi polusi udara, sekaligus meningkatkan kualitas transportasi publik yang lebih ramah lingkungan bagi masyarakat.
Dengan adanya transportasi massal yang lebih maju, Kabupaten Bogor berharap dapat berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon di udara.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Agus Ridhallah, menjelaskan bahwa sementara ini dua unit bus listrik tersebut dibiayai oleh anggaran belanja daerah dan operasionalnya dilakukan oleh pegawai Dishub Kabupaten Bogor.
“Operasionalnya memang ini masih gratis, masih dibiayai oleh APBD. Jadi nanti kita ini kan pada dasarnya mengubah budaya masyarakat yang biasa menggunakan kendaraan pribadi beralih ke kendaraan massal,” katanya.
Bus listrik yang dioperasikan ini dilengkapi dengan baterai tipe Lithium Iron Phosphate dengan kapasitas 127,74 kWh, yang diproduksi oleh PT Mobil Anak Bangsa (MAB) dengan tipe MD 8E TS.
Dengan panjang 8.380 mm, lebar 2.100 mm, dan ground clearance rendah 230 mm, bus ini dirancang agar mudah diakses oleh penyandang disabilitas.
Kecepatan maksimal yang dapat dicapai adalah 100 km/jam, dengan jarak tempuh hingga 160 km dalam kondisi baterai penuh.
Fasilitas di dalam bus juga sangat mendukung kenyamanan penumpang, dengan kapasitas penumpang sebanyak 28 orang, terdiri dari 18 orang duduk dan 10 orang berdiri.
Untuk keamanan, bus dilengkapi dengan dua unit kamera CCTV yang terhubung dengan sistem pengawasan ATCS. Ada pula area khusus bagi penyandang disabilitas, serta platform landai untuk pengguna kursi roda.
Keamanan penumpang juga menjadi prioritas dengan adanya sabuk pengaman di setiap kursi dan sistem pengawasan digital yang memonitor perilaku sopir, seperti deteksi merokok, mengantuk, atau penggunaan handphone saat berkendara, yang dapat memberikan peringatan suara langsung ke sopir.
Teknologi GPS tracking dan bus priority juga diterapkan untuk memantau pergerakan bus dan memastikan bahwa layanan angkutan umum mendapatkan prioritas.
Selain itu, bus ini juga dilengkapi dengan peralatan tanggap darurat, seperti APRAR khusus kendaraan listrik, alat pemecah kaca, dan pintu darurat, untuk memastikan keselamatan penumpang dalam situasi darurat.