Pintasan.co, Klaten – Pemkab Klaten kembali meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Nindya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) tahun 2025.

Klaten menjadi satu dari 69 kabupaten/kota di Indonesia yang berhasil mendapatkan apresiasi tersebut.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Wamen Kemendukbangga/BKKBN RI, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, bersama Wamen Kemen PPPA RI, Veronoca Tan, dan diterima oleh Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, di Kementerian Agama RI, Jakarta, Jumat (8/8/2025).

Bupati Hamenang menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini, yang menandakan konsistensi Klaten dalam mewujudkan daerah ramah anak.

Seperti diketahui, tahun sebelumnya Pemkab Klaten telah menerima penghargaan KLA kategori Nindya 2024. Kini, Pemkab Klaten kembali mendapatkan penghargaan di kategori yang sama. 

Ia menyebut, selama ini Pemkab Klaten selalu berupaya menjadikan Bumi Bersinar sebagai wilayah ramah dan layak anak.

Di antaranya memastikan generasi penerus atau anak-anak bisa nyaman, terjamin hidupnya, kesehatan, dan pendidikannya di Kabupaten Klaten. 

“Alhamdulillah upaya kami diapresiasi Pemerintah Pusat, terbukti dengan mendapatkan penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Nindya. Alhamdulillah kami selalu mendapatkan apresiasi dari pemerintah. Harapannya bisa semakin meningkat ke depan,” ucap Hamenang kepada Tribun Jogja, Senin (11/8/2025). 

Disinggung terkait strategi ke depan agar bisa meraih kategori utama, Hamenang menyampaikan saat ini fokusnya bukan mengejar penghargaan semata. Akan tetapi berupaya meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat di bidang apapun. 

“Fokus utama kami bagaimana pemerintah daerah selalu upgrade dan bekerja lebih baik lagi,” katanya.

Mengingat saat ini, tantangan mempertahankan predikat kabupaten layak anak ke depan diprediksi bakal semakin berat.

Apalagi dengan keberadaan gadget dan kecanggihan teknologi informasi membuat anak-anak lebih cepat dewasa. 

Mereka semakin cepat mendapatkan informasi yang di satu sisi bisa mendatangkan bahaya jika tidak dikontrol. 

“Terutama kalau anak-anak bisa mendapatkan informasi yang belum sesuai untuk usianya, tentu sangat berbahaya. Termasuk kalau ada paparan paham-paham radikal dan kebudayaan asing yang masuk. Sehingga ke depan tantangannya luar biasa untuk bisa diselesaikan bersama,” paparnya. 

Maka demikian, pihaknya konsen mengajarkan para generasi muda agar bisa berencana secara mandiri. Salah satunya lewat apresiasi duta generasi muda. 

Baca Juga :  Ribuan Paket Durian Gratis Dibagikan dalam Acara Festival Durian Jatinom Klaten

Terpisah, Kepala Dinas Sosial P3APPKB Kabupaten Klaten, Puspo Enggar Hastuti, bersyukur Pemkab Klaten bisa mempertahankan penghargaan KLA kategori Nindya 2025. Penghargaan itu diberikan berdasarkan penilaian 2024. 

“Alhamdulillah Kabupaten Klaten bisa mempertahankan sebagai Kabupaten Layak Anak. Mengingat tahun kemarin, kami juga mendapatkan penghargaan yang sama pada kategori Nindya,” katanya.

Pemkab Klaten terus berusaha menyediakan fasilitas dan program-program yang ramah anak, ibu hamil-menyusui, disabilitas, dan lansia.

Di antaranya dengan memastikan fasilitas umum yang ada di Kabupaten Klaten ramah terhadap anak-anak hingga lansia. 

“Semisal untuk kantor OPD fasilitas yang ada harus ramah anak. Ada ruang pelayanan ramah anak, ruang ibu menyusui, dan mengapresiasi potensi anak, serta menyediakan anggaran untuk program ramah anak . Kami juga menggelar lomba kecamatan atau OPD ramah anak untuk mendukung program tersebut,” tuturnya. 

Sementara itu, Menteri PPPA RI, Arifah Fauzi, menuturkan penghargaan KLA adalah bentuk apresiasi atas komitmen dan kesungguhan para kepala daerah beserta jajarannya dalam menciptakan lingkungan aman bagi anak.

Hal itu, sejalan dengan amanat konstitusi yang mewajibkan negara untuk memenuhi seluruh hak anak.

Melindungi serta menghormati pendapat anak, sesuai dengan ketentuan dalam Konvensi Hak Anak yang telah disahkan melalui berbagai regulasi dan peraturan perundang-undangan.

“Mewujudkan KLA itu bukan tugas mudah tanpa adanya komitmen kuat dari pimpinan daerah, dukungan kebijakan, serta program terpadu yang berfokus pada pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak,” tandasnya.