Pintasan.co, Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah mengupayakan sinergi tiga program unggulannya, yakni Kang PismanBuruan Sae, dan Dapur Dahsat, agar dapat berjalan terpadu di setiap lingkungan Rukun Warga (RW).

Langkah integratif ini mengemuka dalam gelaran Siskamling Siaga Bencana yang berlangsung di berbagai wilayah Kota Bandung.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan pentingnya kolaborasi antarprogram tersebut karena memiliki dampak langsung terhadap sejumlah persoalan krusial di kota, mulai dari pengelolaan sampah, pengendalian inflasi pangan, hingga pencegahan stunting.

“Kang Pisman membantu mengolah sampah organik menjadi kompos, Buruan Sae memanfaatkan kompos itu untuk menanam sayur dan bahan pangan keluarga, dan hasilnya digunakan di Dapur Dahsat untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak serta warga rentan. Jadi, tiga program ini harus bergerak bersama di setiap RW,” ujar Farhan saat menghadiri kegiatan di Kantor Kelurahan Wates, Jumat (3/10/2025).

Farhan menjelaskan, sinergi antara ketiga program tersebut merupakan bentuk inovasi kolaboratif dalam menjawab tantangan perkotaan yang semakin kompleks. Ia menilai, keberhasilan program tidak hanya ditentukan oleh kebijakan pemerintah, tetapi juga oleh partisipasi aktif masyarakat.

Selain itu, Wali Kota juga mengingatkan pentingnya semangat “warga jaga warga, warga jaga kota”. Menurutnya, gerakan ini harus terus diperkuat untuk memastikan perlindungan bagi kelompok rentan serta mencegah adanya warga yang terabaikan.

“Bandung bisa tangguh kalau warganya saling menjaga. Kolaborasi menjadi kunci agar setiap potensi di wilayah bisa dimaksimalkan dan tantangan bisa dihadapi bersama,” pungkas Farhan.

Dengan terintegrasinya Kang Pisman, Buruan Sae, dan Dapur Dahsat, Pemkot Bandung berharap terwujud lingkungan yang lebih bersih, mandiri secara pangan, dan sehat bagi seluruh warga kota.

Baca Juga :  Berkembang Pesat, Program Buruan Sae Dapat Apresiasi Internasional