Pintasan.co, Magelang – Kabupaten Banyuwangi yang sebelumnya dikenal dengan stigma negatif sebagai “kota santet” kini telah mengalami transformasi menjadi daerah yang dikenal sebagai “kota internet“.
Perubahan ini disampaikan oleh Wakil Bupati Banyuwangi, H Sugirah, saat menerima kunjungan kerja Wakil Wali Kota Magelang, Mansyur, bersama 25 wartawan ke Banyuwangi pada Kamis (23/1/2025).
Sugirah menjelaskan bahwa seluruh desa di Banyuwangi, yang berjumlah 217 desa, kini telah terhubung dengan internet melalui jaringan kabel fiber optic.
Fasilitas ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
“Selain itu, kami juga mengembangkan inovasi Smart Kampung. Pembangunan di desa-desa sudah terintegrasi dengan teknologi, sehingga pelayanan publik menjadi lebih efisien,” ujarnya.
Transformasi Banyuwangi didorong oleh potensi alam dan pariwisata yang luar biasa.
Kawah Ijen dengan fenomena blue fire-nya Pantai Plengkung (G-Land) yang menjadi surga bagi peselancar internasional, serta destinasi wisata religi seperti Alas Purwo semuanya menjadi daya tarik yang mendunia.
Desa Sukomade dikenal dengan penangkaran penyu serta keindahan lautnya. Ia juga menambahkan, kesuksesan Banyuwangi tidak terlepas dari kerja sama berbagai pihak termasuk peran media.
“Membangun Banyuwangi membutuhkan modal besar, tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga dari media yang turut mendukung promosi daerah ini,” katanya.
Kabupaten terbesar di Jawa Timur ini juga berhasil mencatatkan penurunan angka kemiskinan sebesar 6,5 persen. Banyuwangi bahkan pernah dianugerahi penghargaan sebagai daerah paling inovatif di Indonesia.
Wakil Wali Kota Magelang, M Mansyur, menyampaikan penghargaan atas keberhasilan yang diraih oleh Banyuwangi.
“Ini membuktikan bahwa dengan inovasi dan kolaborasi, daerah bisa berkembang lebih baik dan maju,” ujarnya.