Pintasan.co, Umbulharjo – Pemerintah Kota Yogyakarta terus menggalakkan deteksi dini kanker serviks melalui pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) maupun tes HPV DNA. Program ini dijalankan oleh Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB), serta menggandeng Tim Penggerak PKK se-Kota Yogyakarta.

Pemkot telah menyediakan layanan pemeriksaan IVA DNA gratis yang dapat diakses oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun masyarakat umum. Masyarakat bisa mendaftar melalui tautan https://bit.ly/pendaftaranhpvdnakotayk.

Wakil Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Siti Hafsah, menekankan pentingnya kesadaran untuk melakukan deteksi dini, meskipun masih banyak masyarakat yang merasa takut.

“Masyarakat sering berpikir kalau di tes nanti malah ketahuan sakit. Padahal, justru dengan skrining sejak dini, kita bisa lebih cepat melakukan pencegahan,” jelas Siti Hafsah saat diwawancarai pada kegiatan Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim di Ruang Kunthi, Kantor PKK Kota Yogyakarta, Kamis (25/9).

Ia berharap kader PKK di tingkat kelurahan aktif menyebarkan informasi kepada warga.

“Harapan saya, khususnya bagi pasangan usia subur, sebaiknya melakukan tes sedini mungkin. Apalagi saat ini sudah difasilitasi Puskesmas dengan tanpa biaya atau gratis,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dr. Iva Kusdyarini, menyampaikan bahwa pada 2025 pemerintah melaksanakan Rencana Aksi Nasional (RAN) eliminasi kanker serviks melalui program deteksi dini.

“Metode terbaru adalab pemeriksaan HPV DNA co testing IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) sebagai upaya pencegahan kanker serviks (leher rahim),” jelasnya.

Data Dinas Kesehatan mencatat, sejak Januari hingga Agustus 2025 terdapat 89 kasus kanker serviks di Kota Yogyakarta. Pemerintah menargetkan pemeriksaan pada tahun ini mencapai 2.283 perempuan.

Baca Juga :  Pemkot Yogyakarta Selenggarakan Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Selain pemeriksaan, vaksinasi HPV juga diberikan kepada siswi kelas 5 SD, dan ke depan diharapkan menyasar anak laki-laki.

“Karena HPV dapat menyerang pria maupun wanita,” ujarnya.

Iva menambahkan, meski prevalensi kanker serviks relatif rendah dibanding kanker payudara, upaya pencegahan tetap digencarkan. Pemeriksaan dilakukan melalui berbagai metode, di antaranya IVA, Pap Smear konvensional, Sitologi berbasis cairan (Thin Prep), dan tes HPV DNA. Saat ini, Pemkot Yogyakarta mengutamakan metode HPV DNA co testing IVA.

Layanan tersebut dibuka gratis setiap hari Rabu di Puskesmas Kota Yogyakarta, bersamaan dengan pemeriksaan SADANIS (periksa payudara klinis).

“Kalau di fasilitas swasta, biaya tes ini cukup mahal. Karena ada program pemerintah yang gratis, ayo kita manfaatkan bersama,” katanya.

Sementara itu, salah satu peserta kegiatan yang juga anggota Pokja I TP PKK Kota Yogyakarta, Novi, menilai program ini sangat bermanfaat.

“Sosialisasi ini harus masif dilakukan, tidak cukup hanya di level kota. Kader PKK, organisasi perempuan, hingga relawan perlu dilibatkan agar kesadaran masyarakat semakin meningkat,” ujarnya.