Pintasan.co, Gedong Tengen – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) terus berupaya menciptakan kampung hijau sebagai langkah strategis. Ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan berkelanjutan.
Menurut Kepala Dispertaru Kota Yogyakarta, Wahyu Handoyo, pihaknya telah melakukan pengadaan tanah untuk RTHP di Demakan, Kemantren Tegalrejo. Tanah yang diambil berukuran 301 meter persegi (M²).
Selain itu, Dispertaru juga mengadakan pengadaan tanah pada dua lokasi di Kelurahan Prawirodirjan tahun ini. Lokasi tersebut masing-masing seluas 177 M² dan 255 M².
Untuk tahun 2025, Dispertaru berencana melakukan pengadaan tanah di Kelurahan Wirogunan. Wahyu Handoyo menambahkan, upaya ini bertujuan untuk mempertahankan keberadaan ruang terbuka hijau yang lestari.
Lomba Hantaru 2024 sebagai Sarana Meningkatkan Kepedulian Masyarakat terhadap Tata Ruang
Di samping itu, Dispertaru menggelar lomba bertema “Hijau Kampungku, Lestari Jogjaku” dalam rangka menyemarakkan Hari Agraria dan Tata Ruang (Hantaru) 2024. Lomba ini bertujuan untuk menginspirasi masyarakat menciptakan kampung ramah lingkungan.
Lomba-lomba yang digelar antara lain esai, desain kawasan kampung, video reels, dan poster umum. Kegiatan ini melibatkan pelajar, komunitas, hingga masyarakat umum.
Peserta diminta menunjukkan kreativitas dalam pengelolaan ruang kampung, seperti penataan taman hijau dan pemanfaatan lahan kosong. Selain itu, mereka juga diminta mengelola limbah dan meningkatkan ruang terbuka hijau.
Wahyu Handoyo menegaskan bahwa tata ruang bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Kampung Hijau adalah contoh nyata tata kelola yang bijak untuk meningkatkan kualitas hidup.
Sebanyak 318 peserta mengikuti Lomba Hantaru 2024. Setelah tahap penjurian, juri memilih 25 pemenang dari lima kategori lomba. Para pemenang memperoleh hadiah dan menampilkan karya mereka pada acara Gebyar Hantaru 2024.
“Melalui lomba ini, kami berharap masyarakat menjadi peka dan memahami tata ruang yang ada di Kota Yogyakarta. Dimana, para peserta membuat poster maupun video dari latar belakang penilaian mereka sendiri terhadap kampungnya,” tuturnya.
Wahyu Handoyo juga berharap kegiatan ini dapat menginspirasi masyarakat lain untuk menerapkan konsep Kampung Hijau, khususnya di Yogyakarta.
Sementara itu, salah satu narasumber Gebyar Hantaru 2024, Ir. Eko Suryo Maharsono, mengapresiasi karya para peserta lomba. Menurutnya, tata ruang kota harus melibatkan pendapat warga, agar kebijakan pemerintah sesuai dengan keinginan masyarakat.
Eko Suryo Maharsono merasa bangga atas perhatian generasi muda terhadap tata ruang Kota Yogyakarta. Ia berharap kegiatan ini bisa menjadikan Yogyakarta sebagai kota yang nyaman dan memiliki kearifan lokal.
Ketua Kampung Sutodirjo RW 20, Kelurahan Pringgokusuman, R. Budi Wibowo, yang meraih Juara 3 dalam Lomba Video Reels, menyatakan lomba ini memotivasi mereka untuk terus berkarya.
Budi Wibowo berharap Kampung Sutodirjo tidak lagi dipandang negatif. Ia ingin memperkenalkan kampungnya sebagai kampung hijau yang asri dan nyaman.
“Saya berharap, melalui lomba ini dan pencapaian yang kami usahakan terhadap lomba ini, menjadikan nama dari Kampung Sutodirjo berarti di masyarakat. Sehingga tidak ada lagi hal-hal negatif yang ada di kampung kami dan yang ada hanyalah kampung yang asri dan hijau dengan pemanfaatan lahan sempit,” ujar Budi.