Pintasan.co, Makassar – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus mendorong percepatan pembangunan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa.
Hal ini dibahas dalam Rapat Koordinasi Lanjutan Satgas Percepatan Investasi yang berlangsung di Kantor Kejaksaan Tinggi Sulsel, Makassar, pada Rabu, 8 Oktober 2025.
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, bersama Kepala Kejati Sulsel, Agus Salim.
Menurut Sekda Jufri Rahman, rapat ini merupakan tindak lanjut dari upaya percepatan investasi, khususnya proyek strategis pembangunan Bendungan Jenelata.
“Kami berharap pembangunan ini dapat segera terealisasi sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat luas,” ujar Jufri.
Sementara itu, Kajati Sulsel Agus Salim menegaskan pentingnya peran Satgas Percepatan Investasi sebagai forum yang menyatukan berbagai pihak untuk mengurai kendala yang masih dihadapi.
Dengan adanya sinergi ini, diharapkan proyek bendungan dapat berjalan sesuai target.
Agus menjelaskan, sejak dilakukan groundbreaking pada 2023, progres pembangunan memang berjalan lambat dari 0 persen pada tahun pertama meningkat menjadi 3 persen di 2024.
Namun, pada 2025, capaian fisik telah melonjak ke angka 17–20 persen dengan sekitar Rp800 miliar dana yang telah terserap di wilayah Gowa.
Lebih lanjut, Agus menyebut bahwa proyek ini selaras dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang menitikberatkan pada penguatan ketahanan pangan dan hilirisasi sumber daya alam.
“Kini proyek memasuki tahap keempat pembebasan lahan dan berjalan cukup baik. Kami berharap semua proses berlangsung tanpa merugikan negara maupun masyarakat,” tegasnya.
Dari sisi teknis, Kepala BBWS Pompengan Jeneberang, Heriantono Waluyadi, memaparkan bahwa Bendungan Jenelata termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan total luas lahan 1.722,28 hektar.
Target pembangunan tahun 2025 ditetapkan mencapai 20 persen.
Bendungan ini nantinya akan memberikan manfaat besar: mengairi 23.340 hektar sawah, menyediakan air baku sebesar 6,05 meter kubik per detik, menghasilkan listrik PLTA berkapasitas 7 Megawatt, serta berfungsi sebagai pengendali banjir di kawasan hilir.
“Manfaat bendungan ini sangat besar, terutama bagi pertanian di wilayah sekitar,” jelas Heriantono.
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, turut mengapresiasi kerja sama lintas instansi dalam mendukung kelancaran proyek tersebut.
“Kami berharap ada solusi terbaik bagi masyarakat agar pembangunan Bendungan Jenelata berjalan sesuai harapan. Kami juga mengajak warga untuk mendukung penuh proyek ini karena manfaatnya akan dirasakan langsung, khususnya oleh para petani,” ujarnya.
