Pintasan.co, MalangSeorang remaja tenggelam di Sungai Brantas, tepatnya di sebelah selatan Bendungan Sengguruh, Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Proses pencarian oleh tim BPBD masih belum menemukan keberadaan korban dan proses pencarian akan dilanjutkan esok pagi.

Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Senin (1/12/2025), sore. Berdasarkan informasi yang diterima BPBD Kabupaten Malang, korban awalnya dilaporkan hilang pada pukul 15.57 WIB.

Kejadian ini berawal ketika korban bersama rekannya tengah bermain di pinggiran Sungai Brantas. Salah satu dari mereka yakni Alvian Abdi Prasetya (15), tiba-tiba terpeleset dan jatuh ke sungai.

Derasnya arus sungai serta kedalaman sungai yang mencapai sekitar 8 meter membuat korban langsung terbawa aliran dan menghilang dari pandangan rekannya.

Hilangnya korban kemudian dilaporkan dan petugas gabungan langsung melakukan upaya pencarian.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan menjelaskan bahwa proses pencarian dilakukan oleh BPBD bersama pemerintah desa, relawan, dan masyarakat sekitar.

Pencarian dilakukan dengan metode penyisiran darat dan manuver perahu di atas permukaan air menggunakan 4 unit LCR.

Namun upaya itu terkendala oleh kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Hujan yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan debit air sungai meningkat dan arus semakin deras.

“Sehingga menyulitkan proses pencarian,” kata Sadono, Selasa (2/12/2025).

Sandoyo menambahkan, dengan mempertimbangkan kondisi di lapangan dan cuaca, diputuskan bahwa pencarian akan dilanjutkan pada Rabu (3/12/2025), besok, dengan memperluas titik lokasi pencarian.

“Penyisiran akan diperluas ke beberapa titik yang berpotensi menjadi lokasi korban terbawa arus. Kami terus berkoordinasi dengan tim SAR dan relawan untuk memaksimalkan pencarian,” kata Sadono.

BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas berbahaya di sekitar aliran sungai, terutama saat kondisi cuaca buruk dan debit air meningkat.

Baca Juga :  BSSN: AI Jadi Pedang Bermata Dua, Anomali Serangan Siber Nasional Capai 8,1 Miliar pada 2025