Pintasan.co, Jakarta – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menorehkan sejarah besar dalam pembangunan infrastruktur selama dua periode kepemimpinannya (2014-2024). Infrastruktur menjadi tulang punggung utama yang mendukung percepatan pembangunan ekonomi, konektivitas, serta pemerataan di berbagai wilayah Indonesia. Dalam laporan resmi “Capaian 10 Tahun Pemerintahan Jokowi”, pemerintah mencatat banyak proyek prestisius di sektor jalan tol, jembatan, irigasi, sanitasi, dan proyek-proyek strategis nasional yang tersebar di seluruh pelosok negeri.

Salah satu pencapaian utama Jokowi adalah pembangunan jalan tol dengan total panjang lebih dari 2.050 km yang telah terwujud hingga 2023. Pemerintah menargetkan tambahan 650 km lagi pada 2024, yang membuat total capaian mencapai 2.700 km. Jalan tol ini tidak hanya menghubungkan berbagai provinsi, tetapi juga mempercepat mobilitas barang dan jasa yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi.

Rincian pembangunan jalan tol dalam dua periode Jokowi menunjukkan percepatan signifikan, terutama pada 2018 dengan pencapaian 783 km jalan tol dalam satu tahun, yang menjadi titik puncak pembangunan. Secara total, periode 2015-2019 berhasil membangun 1.299 km, sementara pada 2020-2023 tambahan 751 km lagi berhasil direalisasikan. Proyek ini diharapkan selesai sesuai target, menegaskan komitmen Jokowi dalam memperkuat aksesibilitas transportasi nasional.

Tak hanya fokus pada jalan tol, pemerintahan Jokowi juga sukses membangun 122.198 meter jembatan selama periode 2015-2023, dengan tambahan 3.707 meter lagi yang direncanakan hingga 2024. Jembatan-jembatan ini memainkan peran vital dalam meningkatkan mobilitas antarwilayah, terutama di daerah-daerah terpencil yang sebelumnya sulit dijangkau.

Tahun 2019 menjadi titik puncak pembangunan jembatan dengan total 41.063 meter yang terbangun dalam satu tahun. Pemerintah juga membangun 583 unit jembatan gantung hingga 2023 dan diproyeksikan akan menambah 53 unit lainnya pada 2024. Infrastruktur ini sangat penting untuk menjembatani akses di wilayah pedesaan yang terisolasi dan meningkatkan perekonomian lokal.

Jalan nasional juga menjadi bagian penting dari strategi infrastruktur Jokowi. Hingga 2023, total 5.823 km jalan nasional telah dibangun, dan pada 2024 diproyeksikan mencapai 6.000 km. Pembangunan ini memberikan kemudahan mobilitas antarwilayah yang sebelumnya terhambat oleh buruknya infrastruktur jalan. Selain itu, pemerintah juga membangun lebih dari 25.000 meter flyover dan underpass yang berperan penting dalam mengatasi kemacetan lalu lintas di kota-kota besar di Indonesia.

Baca Juga :  Menteri Energi Israel Sebut UNIFIL Tak Berguna

Pembangunan infrastruktur besar-besaran yang didukung oleh Proyek Strategis Nasional (PSN) menjadi elemen kunci dalam mendorong percepatan ekonomi. PSN melibatkan lebih dari 147 proyek yang telah diselesaikan hingga 2023, dengan total investasi mencapai Rp 1.656,75 triliun. Proyek-proyek tersebut tersebar di seluruh Indonesia, dengan Sumatra dan Jawa menjadi penerima investasi terbesar. Sumatra menerima investasi senilai Rp 1.233,76 triliun untuk 37 proyek, sementara Jawa menerima Rp 945,16 triliun untuk 31 proyek.

PSN tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pengembangan kawasan ekonomi baru, pembangkit listrik, dan berbagai infrastruktur pendukung lainnya yang mendorong daya saing Indonesia di kancah global.

Pemerintah juga menunjukkan komitmen dalam mendukung ketahanan pangan melalui pembangunan 1.181.120 hektar jaringan irigasi baru dan merehabilitasi 4,3 juta hektar jaringan yang ada. Proyek irigasi ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, yang merupakan sektor penting dalam perekonomian nasional.

Tak hanya itu, program sanitasi dan penyediaan air bersih juga mendapat perhatian serius. Hingga 2023, sebanyak 13,5 juta kepala keluarga mendapatkan akses sanitasi layak, dan 33.857 liter per detik kapasitas Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) telah dibangun. Selain itu, pemerintah membangun 42 unit bendungan baru hingga 2023 yang berfungsi untuk pengendalian banjir, irigasi, serta pembangkit listrik.

Dalam dua periode kepemimpinannya, Jokowi berhasil mengubah wajah infrastruktur Indonesia. Jalan tol, jembatan, irigasi, bendungan, dan proyek-proyek besar lainnya tidak hanya memperbaiki aksesibilitas, tetapi juga memperkuat ekonomi nasional dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Capaian-capaian ini akan menjadi warisan berharga yang tidak hanya dinikmati oleh pemerintahan mendatang, tetapi juga oleh generasi-generasi masa depan.

Dengan proyek-proyek yang masih berjalan hingga akhir masa jabatannya, Jokowi telah meletakkan fondasi kokoh bagi Indonesia untuk terus berkembang dan siap bersaing di era globalisasi. Infrastruktur yang dibangun dalam 10 tahun terakhir akan menjadi penopang utama bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di masa depan.