Pintasan.co, Jakarta – Harga minyak dunia kembali tertekan dan jatuh ke level terendah dalam lebih dari empat tahun terakhir, dipicu ketegangan perang dagang yang kian memanas antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Ketidakpastian terkait kebijakan tarif AS membuat prospek ekonomi global suram dan menekan permintaan terhadap minyak.
Mengutip laporan dari Investing.com (Rabu, 30 April 2025), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juni 2025 turun sebesar 2,6 persen menjadi USD60,42 per barel.
Sementara itu, minyak mentah Brent untuk periode yang sama melemah 2,4 persen, berada di posisi USD64,25 per barel.
Sejak awal tahun 2025, harga minyak tercatat mengalami penurunan tajam.
Ketegangan geopolitik dan kekhawatiran terhadap gangguan rantai pasok akibat konflik dagang menjadi faktor utama yang membebani harga komoditas energi ini.
Perang tarif antara dua negara konsumen minyak terbesar di dunia, yakni Amerika Serikat dan Tiongkok, belum menunjukkan tanda akan mereda.
Presiden AS Donald Trump bahkan dikabarkan tengah menyiapkan perluasan tarif impor, termasuk untuk sektor otomotif, meskipun ada wacana pelonggaran dampaknya menurut laporan Wall Street Journal.
Situasi ini memperkuat kekhawatiran pasar terhadap melambatnya permintaan global.
Analis dari ING mencatat bahwa data ekonomi terbaru dari AS menunjukkan tren perlambatan, sementara Tiongkok tetap konsisten menanggapi tarif AS dengan kebijakan tandingan.
“Ketidakpastian global dan gejolak pasar membuat harga minyak terus melemah dalam beberapa bulan terakhir,” tulis ING dalam laporannya.