Pintasan.co, Yogyakarta – Dua saluran irigasi bersejarah di DIY, yakni Selokan Mataram dan Selokan Van Der Wijck, direncanakan ditutup sementara pada Oktober atau November 2025.
Penutupan ini bertujuan untuk melakukan perawatan rutin, perbaikan, sekaligus pembersihan saluran yang sudah berusia puluhan tahun.
Kabid Operasi dan Pemeliharaan BBWSSO, Vicky Arianti, menyampaikan bahwa jadwal penutupan masih dalam tahap pembahasan bersama DPRD DIY.
“Penutupan bisa dilakukan pada akhir Oktober atau bergeser ke November. Durasi sekitar satu hingga dua minggu, bergantung pada kondisi lapangan. Minimal biasanya dua minggu, tetapi dengan dukungan teknologi bisa diperpendek,” ujarnya, Senin (25/8/2025).
Vicky menegaskan bahwa pemeliharaan berkala penting untuk mencegah kerusakan serius.
“Bangunan ini sudah berusia ratusan tahun. Kalau tidak ditutup secara rutin, kita khawatirkan bisa terjadi kebocoran atau kerusakan besar. Tujuan penutupan adalah untuk perbaikan struktur, pembersihan lumpur, dan inspeksi menyeluruh sepanjang saluran,” tuturnya.
Menurut Vicky, saat ini hanya ada penutupan terbatas setiap hari Selasa pada minggu kedua dan keempat, berlangsung sekitar 12 jam untuk menggelontor lumpur.
“Saat ini, yang ada hanya penutupan pada hari Selasa minggu kedua dan keempat setiap bulan, selama 12 jam, untuk menggelontor lumpur. Itu tidak cukup untuk menelusuri saluran sepanjang 30 km,” paparnya.
Lebih jauh, Vicky menyebut penutupan tahunan juga dapat menjadi sarana edukasi bagi para petani.
“Sehingga ada jeda sekitar satu minggu antara akhir masa tanam ketiga menuju masa tanam pertama,” ungkapnya.
Adapun penutupan besar terakhir dilakukan pada akhir 2024. Selokan Mataram ditutup mulai 16 Oktober hingga 2 Desember 2024, sementara Selokan Van Der Wijck ditutup 1 Oktober hingga 10 November 2024.