Pintasan.co, Klaten – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), dan Menteri Koperasi (Menkop) RI, Budi Arie Setiadi, berkunjung ke Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Minggu (13/7/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau sekaligus mengikuti rapat persiapan menjelang peluncuran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang akan digelar di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Klaten. Menko Zulhas tiba di lokasi bersama Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono.
Setibanya di lokasi, Zulhas disambut oleh Menteri Koperasi Budi Arie, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, Wakil Bupati Klaten Benny Indra Ardhianto, serta sejumlah pejabat lainnya.
Rombongan sempat meninjau sejumlah kios yang menjadi bagian dari Koperasi Merah Putih di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Klaten.
Kios-kios tersebut mencakup berbagai layanan dan unit usaha, seperti gerai alat pertanian, kantor pos atau logistik, toko sembako, layanan simpan pinjam, kantor koperasi, apotek, klinik desa, hingga gudang penyimpanan.
Pada kesempatan itu, Menko Zulhas mengumumkan bahwa peluncuran Koperasi Desa Merah Putih se-Indonesia oleh Presiden Repubik Indonesia, Prabowo Subianto, akan diundur pada Senin (21/7/2025).
Sebelumnya, peluncuran Kopdes Merah Putih yang dipusatkan di Desa Bentangan tersebut dijadwalkan pada Sabtu (19/7/2025).
“Nanti Presiden InsyaAllah pada 21 Juli 2025 akan melakukan launching Kopdes dan Kopkel di sini,” ungkap Zulhas kepada awak media, Minggu (13/7/2025).
Zulhas menjelaskan bahwa penundaan jadwal peluncuran Koperasi Desa Merah Putih dilakukan agar Presiden Prabowo Subianto memiliki waktu untuk beristirahat.
Hal ini karena Presiden baru saja kembali ke Indonesia usai menjalani kunjungan kerja di Brasil pada tanggal 16–17 Juli 2025.
“Selain itu, kalau (peluncuran Kopdes Merah Putih) di hari kerja maka para Bupati dan kepala desa siap semua. Tidak ada alasan untuk tidak hadir,” ucapnya.
Pihaknya menargetkan, acara peluncuran itu bisa dihadiri sebanyak 83.000 kepala desa (Kades), 80.000 Badan Permusyawaratan Desa (BPD), 514 Bupati, dan 38 Gubernur di seluruh Indonesia baik secara daring (virtual) ataupun luring.
Adapun dari wilayah Jawa Tengah, Zulhas menyebut ada sekitar 8.000 Kades yang akan hadir ke lokasi peluncuran. Sedangkan, jumlah undangan total diperkirakan mencapai 10.000 orang.
Saat ditanya alasan memilih Kabupaten Klaten sebagai pusat peluncuran Kopdes Merah Putih, Zulhas menuturkan bahwa Provinsi Jawa Tengah di mana Kabupaten Klaten berada, menjadi sentral pengembangan koperasi di Indonesia.
“Jawa Tengah itu sentral. Jadi kalau Jawa Tengah maju, maka semua juga ikut maju, gitu ya. Saya sudah laporkan kepada Presiden Prabowo saat di Brazil terkait persiapan kita. Saya sampaikan bahwa Gubernur Jawa Tengah sangat siap, kapanpun Pak Presiden mau launching sudah siap,” ujarnya.
Ia menyatakan bahwa keberhasilan persiapan peluncuran Koperasi Desa Merah Putih tidak lepas dari peran aktif para menteri dan wakil menteri yang terus melakukan kunjungan ke berbagai daerah.
Selain itu, dukungan dari pejabat daerah, Gubernur, Satgas pembentukan Kopdes Merah Putih, BUMN, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya juga turut memperkuat sinergi yang terbangun.
Ia menegaskan bahwa Kopdes Merah Putih merupakan ide, inisiatif, dan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa program ini tidak boleh mengalami kegagalan.
Sebagai langkah antisipasi, setiap Kopdes diminta untuk merancang dan mematangkan model usaha terlebih dahulu sebelum resmi dibentuk.
“Saya mengingatkan bahwa yang diperlukan memang politikal keberpihakan. Kalau sudah berjalan 3 tahun lancar, saya kira Kopdes Merah Putih tambah lama akan tambah baik dan kuat. Karena itu dibentuk Satgas di provinsi dan kabupaten agar bertanggung jawab serta memberikan dukungan kalau ada kendala, semisal minyak goreng cepat habis atau beras SPHP lakunya cepat,” jelas dia.
Zulhas menekankan dalam waktu tiga tahun pertama perlu ada pembinaan dan pembimbingan agar Kopdes Merah Putih bisa berjalan dengan baik.
Zulhas menambahkan bahwa hingga saat ini, sebanyak 81.000 desa telah melaksanakan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) terkait pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.
Dari jumlah tersebut, sekitar 78.000 Kopdes Merah Putih sudah resmi berbadan hukum.
“InsyaAllah nanti akhir Minggu ini sudah 80.000 (Kopdes Merah Putih). Oleh karena itu sudah sangat siap untuk dilaunching. Sudah ada 103 mock-up (model percontohan) juga,” tandasnya.