Pintasan.co, Bantul – Momen 1 Suro, yang merupakan bulan pertama dalam kalender Jawa-Islam, membawa berkah bagi para pedagang makanan dan tukang ojek di Bantul.
Mereka mengungkapkan peningkatan penghasilan berkat membludaknya pengunjung yang datang ke Makam Raja-Raja Imogiri, Kabupaten Bantul, pada Jumat (27/6/2025).
Salah satu pedagang makanan di Terminal Wisata Imogiri, Sudaryani (50), menyebutkan bahwa dalam setengah hari saja, ia sudah melayani lebih dari 20 pesanan meningkat signifikan dibanding hari biasa yang hanya sekitar 10 pesanan.
“Kalau hari biasa itu sepi. Ya karena enggak banyak ya orang yang datang ke wisata ini (Makam Raja-Raja Imogiri). Kalau ada perayaan, kayak sekarang momen 1 Suro kan lumayan,” katanya.
Akan tetapi, jumlah konsumen kali ini, dinilai tidak terlalu banyak dibandingkan momen Suro tahun sebelumnya.
Namun, ia enggan membeberkan terkait omzet tersebut.
Ditambahkan, rata-rata kuliner yang kerap diburu di tempat usahanya berupa pecel, jenang sumsum, nasi mangut lele, hingga wedang uwuh.
“Karena itu kan kuliner lokal, jadi sering di buru,” jelas dia.
Harga makanan yang dijual pun masih terjangkau bagi para pengunjung. Contohny, pecel dibanderol Rp7.000, jenang sumsum Rp7.000, nasi mangut lele berkisar antara Rp13.000 hingga Rp15.000, dan wedang uwuh seharga Rp4.000.
Hal serupa diungkapkan oleh Devi Rahmawati (30), anggota Paguyuban Pengantar Wisata Imogiri yang mengaku senang dengan hadirnya momen libur 1 Suro.
“Memang, jumlah wisatawan di Makam Raja-Raja Imogiri saat ini lebih ramai dari dari hari biasa. Jadi, dampaknya terasa bagi kami yang berprofesi sebagai ojek lokal,” ucapnya.
Saat ini, ia bisa menarik lebih dari 10 kali penumpang yang dihantarkan dari terminal wisata Imogiri menuju Makam Raja-Raja Imogiri bagian atas. Sedangkan, pada hari-hari biasa tidak sampai seperti itu.
“Kalau hari biasa, wah bisa dikatakan jarang sekali. Saya kan hanya mengandalkan ini sebagai pekerjaan,” tuturnya.
Adapun harga satu kali tarikan penumpang dari terminal wisata Imogiri menuju Makam Raja-Raja Imogiri bagian atas sejumlah Rp10 ribu.
Harga itu disebut stabil dan tidak pernah terjadi peningkatan saat hari-hari biasa.
“Jadi, kalau mau pesan naik turun, penumpang ya bayar Rp20 ribu,” tutup dia.