Pintasan.co – Polda Metro Jaya mengungkap perkembangan terbaru terkait kematian diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (ADP).
Dari hasil pendalaman penyidik, ditemukan sejumlah sidik jari pada lakban yang menutup wajah korban, serta terungkap bahwa Arya tercatat puluhan kali check in hotel bersama seorang wanita bernama Vara.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menjelaskan bahwa tim identifikasi menemukan tiga sidik jari pada lakban tersebut.
“Hasil keterangan identifikasi ada 3 sidik jari yang ditemukan di lakban yang melilit ADP,” ujarnya, Kamis (27/11/2025).
Namun, dari tiga sidik jari itu, hanya satu yang dapat dipastikan milik korban. “Hanya 1 yang memenuhi syarat untuk dilakukan identifikasi, untuk 2 lainnya tidak dapat diidentifikasi,” jelasnya.
Sementara itu, kuasa hukum keluarga korban, Nicholay Aprilindo, mengungkapkan bahwa penyidik memberikan informasi baru mengenai aktivitas Arya sebelum meninggal.
Ia menyebut Arya tercatat sebanyak 24 kali menginap di hotel kawasan Jakarta bersama Vara sejak awal 2024 hingga pertengahan 2025.
“Audiensi kami dengan penyidik, kami mendapat informasi Arya sering check in hotel dengan Vara. Makanya kami minta untuk diperdalam pemeriksaan terhadap Vara. Infonya 23 kali itu dari resepsionis hotel, sekuriti, dan provider jasa pemesanan tiket hotel,” katanya.
Arya ditemukan tak bernyawa di kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025, dengan kepala terbungkus plastik dan dililit lakban. Namun, setelah rangkaian penyelidikan, kepolisian menyimpulkan tidak ada keterlibatan pihak lain maupun indikasi tindak pidana dalam kematian tersebut.
