Pintasan.co, Yogyakarta – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengimbau agar PSIM Yogyakarta menggunakan Stadion Maguwoharjo di Sleman sebagai markas sementara mereka pada kompetisi Liga 1 musim 2025/2026.

Arahan tersebut diberikan Sri Sultan usai menerima kunjungan dari manajemen PSIM Yogyakarta di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kantor Gubernur DIY, pada Selasa (10/6/2025).

“Pendapat saya di Jogja itu yang punya standar FIFA dan yang sudah direhab itu Sleman (Stadion Maguwoharjo). Sehingga, bagaimana basecamp Sleman itu bisa juga digunakan,” ujarnya pada wartawan usai pertemuan.

Sri Sultan menekankan bahwa meskipun Stadion Maguwoharjo terletak di wilayah Kabupaten Sleman, penggunaannya tidak terbatas hanya untuk klub asal Sleman saja.

“Karena kan apa, stadion itu tidak hanya berlaku untuk masing-masing kabupaten. Yang penting disewa, kan gitu,” jelasnya.

“Jadi (PSIM Yogyakarta) bisa menggunakan di sana karena kebetulan saat itu belum memungkinkan Mandala Krida (direnovasi) karena masih ada persoalan hukum menyangkut masalah pidana pada waktu itu sehingga tertunda untuk direhab sehingga Sleman terlebih dahulu,” tambahnya.

Gubernur juga mengimbau agar PSIM Yogyakarta tetap bermarkas di wilayah DIY, mengingat Stadion Maguwoharjo telah memenuhi standar FIFA usai direnovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum beberapa waktu lalu.

“Sebelum (Mandala Krida belum) memenuhi standar FIFA kan bisa di (Maguwoharjo) Sleman, kan tak ada masalah tetap DIY karena yang lain belum dianggap memenuhi standar. Dasarnya kan itu aja, jangan masalah stadion itu posisinya dimana, nggak ada posisinya terus nggak boleh,” ulasnya.

Sultan lalu menegaskan, klub-klub asal luar Yogyakarta bisa berkandang di DIY pada musim-musim lalu, sehingga sudah sewajarnya klub asli DIY tetap berkandang di provinsi itu.

“Wong yang dari Jakarta basecampnya di Jogja ya boleh,” imbuhnya.

Menurutnya, PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman dapat menggunakan stadion yang sama untuk kompetisi nasional, karena jadwal pertandingan tidak berlangsung pada waktu yang berbarengan.

“Ya tak ada masalah mestinya, kan tidak digunakan bersamaan. Jangan memecah-mecah stadion untuk punya satu-satu, itu untuk kota atau itu untuk Sleman saja, terus untuk meaintenance piye kalau tidak untuk disewakan,” tukasnya.

Dalam momen tersebut, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima replika trofi Liga 2 musim 2024/2025 yang diserahkan langsung oleh Direktur Utama PSIM Yogyakarta, Yuliana Tasno.

Baca Juga :  PSS Sleman Siapkan 13 Ribu Tiket untuk Laga Kontra PSM Makassar, Panpel Tegaskan Suporter Tamu Tidak Diizinkan Hadir

Liana pun mengungkapkan rasa syukurnya karena diberi kesempatan untuk bertemu dan diterima oleh Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

“Alhamdulillah semua berjalan baik atas karunia Tuhan. DIY bisa juara Liga 2 karena kasih Tuhan. Kita cuma sekelompok anak muda yang punya hati untuk sepakbola nasional,” ulasnya.

Dia mengakui, pada pertemuan itu banyak masukan yang diberikan oleh Ngarso Dalam pada pihaknya karena perjalanan PSIM Yogyakarta di Liga 1 musim depan akan berjalan ketat dan tak mudah.

“Allah sudah mengizinkan kita di Liga 1. Ngarso Dalem lebih ngerti sepak bola dari saya dan memberikan banyak masukan dari sisi manajemen, kita ingin sinergi yang lebih kuat (pemerintah daerah) dengan PSIM karena persaingan akan lebih kuat,” imbuhnya.