Pintasan.co, Jakarta – Party Watch institute (PARWA) menggelar diskusi Kupas Ekonomi Nasional (KOIN) cerdas, ekonomi berkualitas. Dengan mengusung tema “Meneropong pertumbuhan ekonomi 8%”, Jakarta, Selasa, (25/2/2025).
Acara ini pun, terbuka untuk akademisi, pelaku usaha, profesional keuangan, dan masyarakat umum memahami dinamika pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Diskusi yang berlangsung di Winkey Coffee & Kitchen Jl. Dr. Saharjo No. 32, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Menghadirkan dua Narasumber yaitu Ahmad Irawan, SH., MH Anggota Badan Legislasi/Komisi II DPR RI dan Abdul Manap Pulungan Ekonom Indef (Institute For Development of Economics & finance).
Abdul Manap Pulungan Ekonom Indef (Institute For Development of Economics & finance) Mengatakan, bahwa pertumbuhan ekonomi bisa dilihat dari dua aspek yaitu aspek global dan aspek domestik.
“Pertumbuhan 8% dilihat dari aspek global yaitu jarak krisis semakin dekat dan Mega tren dunia. Sedangkan Aspek Domestik yaitu fundamental ekomnomi rapuh (jika dilihat dari sisi permintaan yaitu sisi rumah tangga, Investasi).” ujarnya.
“Pertumbuhan Ekonomi dilihat dari: manusia, modal, teknologi. Target pertumbuhan dari 8% dapat tercapai apabila: Bisa asal tidak menggangu aspek rumah tangga dan konsumsi.” sambung Abdul Manap Pulungan.
Sementara, Ahmad Irawan, SH., MH anggota Badan Legislasi/Komisi II DPR RI menyinggung terkait efisiensi anggaran banyak yang beranggapan bahwa efisiensi dilakukan untuk biaya MBG.
“Adanya anggapan efisiensi anggaran yang dilakukan hanya untuk MBG yang dikatakan itu tidak benar, karena pemangkasan yang dilakukan untuk efisiensi anggaran yang digunakan untuk hal yang dianggap tidak penting.”tutur Irawan.
Bahkan, dia pun membicarakan perihal penilaian masyarakat terhadap kinerja Prabowo yang belum mencapai setahun.
“Apa yang dilakukan oleh presiden prematur apabila diambil kesimpulan pada hari ini, jika dilihat dari masa jabatan yang baru dipegang oleh presiden.” ujarnya.