Pintasan.co, ProbolinggoDua warga Probolinggo tewas usai pesta miras. Sebelumnya, mereka sempat muntah darah ketika pesta miras sebelum dibawa ke rumah sakit.

Pesta miras tersebut digelar empat orang warga probolinggo setelah melaksanakan tahlilan hari keenam wafatnya ibu dari Kepala Desa (Kades) Temenggungan, Krejengan, Probolinggo.

Keempat orang itu yakni Albar (38), Asril (20), Taufik (33) dan Rifkotul Ibat (19). Lalu dua orang lainnya ikut yaitu Mulyadi (49) dan Fran (49). Mereka dipanggil saat melintas di depan rumah Kades Temenggungan.

“Dua orang (Mulyadi dan Fran) itu gabung karena dipanggil, jadi minumnya sebagai penghormatan,” ujar Kapolsek Krejengan AKP Marudji, Kamis (1/5/2025).

Setelah pesta miras, lanjut AKP Marudji, keesokan harinya dua orang yakni Albar dan Rifkotul Ibat mengalami gejala dan muntah darah. Sehingga oleh keluarganya dilarikan ke rumah sakit.

“Setelah opname 3 hari, baru Rifkotul Ibat meninggal dunia kemarin (Rabu) pukul 14.00 WIB. Sedangkan Albar meninggal dunia pukul 02.00 WIB tadi,” ungkap mantan Kanit Reskrim Polsek Kraksaan itu.

“Untuk penanganan saat ini sudah kami limpahkan ke Polres Probolinggo. Jadi untuk mirasnya beli di mana dan yang lainnya, itu sudah jadi wewenang Polres” pungkasnya.

Melalui informasi yang dihimpun, pesta miras pada Sabtu (26/4) malam diikuti 6 orang. Nasib tewas dialami dua orang usai pesta miras tersebut.

Dua orang yang tewas yakni Rifkotul Ibat (19) warga Dusun Pasreh, Desa Temenggungan, Krejengan dan Albar (38) warga Desa Prasi, Gading.

Korban bernama Albar dilarikan ke rumah sakit pada Minggu (27/4) sekitar pukul 17.00 WIB dan Rifkotul Ibat dilarikan ke rumah sakit pada Senin (28/4) sekitar pukul 09.00 WIB.

Sedangkan 4 orang lainnya adalah Taufik (33), Mulyadi (49), Fran (49) dan Asril (20). Semuanya merupakan warga Dusun Pasreh, Desa Temenggungan, Krejengan, Probolinggo.

Baca Juga :  Prabowo Subianto Fokus Pemberantasan Kemiskinan Ekstrem hingga 0% dalam Dua Tahun

Disayangkan lagi, keenam orang pesta miras di rumah Kepala Desa (Kades) Temenggungan. Mengingat, satu korban yang tewas merupakan adik kandung dari kades setempat.