Pintasan.co, Jepara – Bupati Jepara, Witiarso Utomo mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Jepara bahwa pergantian jabatan atau mutasi merupakan hal yang wajar dalam suatu organisasi.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Mas Wiwit, sapaan akrab Bupati, setelah memimpin apel pagi di Pendopo Kartini pada Senin, (24/3/2024),
Dia menjelaskan adanya bergantian Sekda Jepara yang saat ini dijabat oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Jepara Ary Bachtiar.
“Pada kemarin ada mutasi di pimpinan tinggi kita yaitu Pak Sekda Pak Edy Sujatmiko, pada Rabu, (19/3/2025) malam, ada pergantian dengan Pak Ary Bachtiar yang sebelumnya adalah Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang),” ucap Wiwit sapaan akrab H. Witiarso Utomo.
Wiwit secara resmi memperkenalkan Ary Bachtiar sebagai Plh Sekretaris Daerah Jepara kepada seluruh pegawai.
Ia mengimbau agar seluruh pegawai mengikuti arahan dari pejabat baru tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Bupati juga memberikan klarifikasi bahwa mutasi jabatan sekda telah dilakukan sesuai dengan mekanisme yang ada.
Wiwit mengungkapkan bahwa ia menerima surat rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri pada hari Senin, (17/3/2025) dan melantik pejabat tersebut setelah berkomunikasi serta mencapai kesepakatan dengan Edy Sujatmiko, sekda sebelumnya.
Wiwit juga meminta agar masyarakat memahami bahwa pelantikan tersebut tidak dilakukan secara tiba-tiba, melainkan disesuaikan dengan jadwal yang telah ada.
“Suatu mutasi adalah hal yang lumrah dalam suatu organisasi, tak luput juga Pemerintah Kabupaten Jepara melakukan mutasi dan akan berlangsung pada bulan-bulan yang akan datang,” tandasnya.
Bupati menambahkan bahwa mutasi ini dilakukan karena banyaknya pejabat yang akan memasuki masa pensiun tahun ini, sehingga beberapa posisi strategis perlu segera diisi.
Bersama Wakil Bupati Muhammad Ibnu Hajar, ia berkomitmen untuk mengadakan seleksi terbuka dan memberikan kesempatan kepada calon-calon yang berminat mengisi posisi tertentu untuk mempresentasikan kualifikasi mereka sesuai dengan bidang yang dilamar.
Presentasi tersebut bertujuan untuk menilai kemampuan para calon pejabat sebelum proses lelang jabatan dilakukan.
Dia menyebutkan bahwa ada sekitar 7 posisi kepala dinas yang kosong tahun ini dan mendorong ASN yang memenuhi syarat untuk bersaing demi memberikan kontribusi yang lebih besar bagi Kabupaten Jepara.
“Walaupun sudah satu bulan saya menjabat, mohon maaf baru hari ini saya mengambil apel karena kesibukan undangan pemerintah pusat untuk menyinkronkan program-program kita dengan pusat,” ucapnya.
Mengikuti arahan dari pusat, Wiwit meminta agar perangkat daerah lebih kreatif dalam bekerja dan tidak hanya bergantung pada APBD.
Ia mengajak untuk bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan di Jepara demi membangun Jepara yang lebih baik.
Sebagai pemimpin di Bumi Kartini, ia meminta para ASN untuk bekerja dengan kreativitas sesuai dengan 28 program unggulan yang ia usung.
Ia mengimbau agar tidak menjadikan anggaran sebagai alasan untuk bekerja dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan kebersamaan kita semua, Jepara akan lebih baik lebih maju lagi sesuai tagline kita yaitu OTW Jepara MULUS yakni Makmur, Unggul, Lestari, dan Religius,” terangnya.
Wiwit menekankan kepada seluruh kepala dinas untuk bergerak dengan satu komando dan memastikan tidak ada penyimpangan atau gesekan terhadap arahan yang telah diberikan oleh pimpinan.
Dari pucuk pimpinan hingga jajaran terbawah ia harap menerima arahan yang sama.
“Itu semua tidak bisa saya capai tanpa bantuan bapak ibu semua, untuk itu tetap semangat, tetap kompak. Walaupun ada friksi atau perbedaan pandangan dalam suatu pekerjaan itu adalah hal yang lumrah, tapi ingatlah kita hanya ada satu tujuan yaitu menyejahterakan masyarakat Jepara yang adil dan makmur,” pungkasnya.