Pintasan.co, Jakarta Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, memastikan penanganan infrastruktur kelistrikan di Aceh pascabanjir dan longsor berlangsung optimal.

Berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Aceh, Kodam Iskandar Muda, Lanud Sultan Iskandar Muda, serta Polda Aceh, Darmawan melepas personel tanggap darurat beserta material perbaikan untuk memulihkan tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV di berbagai titik terdampak.

Dalam Apel Siaga Team Recovery Bencana Aceh di Lanud Sultan Iskandar Muda, Sabtu (29/11), Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengatakan kerusakan akibat banjir dan longsor sangat parah.

Sebanyak 18 dari 23 kabupaten/kotadilaporkan rusak berat, sebagian masih terisolasi akibat putusnya akses komunikasi dan padamnya listrik lantaran sejumlah tower PLN roboh.

“Banyak korban dan beberapa kampung hilang. Kondisinya belum sepenuhnya terdata. Alhamdulillah, ada dukungan dari PLN pusat dan daerah. Semoga listrik bisa segera kembali mengalir,” ujar Muzakir.

Ia menyampaikan apresiasi kepada PLN dan seluruh pihak yang bergerak cepat mengirim bantuan dan dukungan teknis.

“Terima kasih kepada Pimpinan PLN. Semoga segala upaya ini mendapat balasan yang baik,” tambahnya.

Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa bencana tersebut meruntuhkan 12 tower SUTT, yang menyebabkan gangguan suplai listrik di Aceh.

PLN telah mengerahkan sekitar 500 petugas gabungan dari berbagai wilayah Indonesia untuk membangun tower transmisi darurat.

“Sejak hari pertama, PLN menetapkan status siaga penuh. Hari ini kami melepas tim tanggap darurat dan memastikan segala kebutuhan personel serta material siap digunakan,” terangnya.

Pengiriman material berlangsung tanpa henti. Dengan dukungan Pemprov Aceh, TNI, Polri, dan BPBD, peralatan dan bantuan disalurkan lewat jalur darat maupun udara menggunakan helikopter serta pesawat, termasuk pesawat Hercules TNI.

“Kami membawa material tower dari Jawa, menghadirkan para ahli, serta bekerja bersama semua pihak. Distribusi genset, sembako, hingga lampu darurat juga dilakukan,” kata Darmawan.

Ia menegaskan PLN memaksimalkan seluruh sumber daya untuk mempercepat pemulihan listrik di Aceh.

“Ratusan petugas bekerja 24 jam untuk memastikan masyarakat bisa kembali beraktivitas.”

Selain pemulihan jaringan, PLN menempatkan genset di fasilitas vital seperti rumah sakit, puskesmas, bandara, dan kantor pemerintahan. Lampu darurat juga disalurkan ke rumah ibadah dan lokasi pengungsian.

Baca Juga :  Perbaikan dan Pemeliharaan Jalan Maros: Pemkab Alokasikan Rp 74 M di 14 Kecamatan

PLN turut mengoperasikan island operation:

  • Nagan Raya dengan beban 100 MW
  • Arun dengan beban 16 MW

Langkah ini memungkinkan sebagian wilayah Aceh tetap menerima suplai listrik.

PLN juga memberikan bantuan kemanusiaan berupa paket sembako, yang diserahkan secara simbolis kepada Gubernur Aceh.

“Kami berupaya maksimal. Semoga seluruh proses dipermudah dan masyarakat Aceh segera pulih,” tutup Darmawan.