Pintasan.co, Yogyakarta – Masalah sampah terus menjadi perbincangan hangat di kota-kota besar, termasuk di Kota Yogyakarta.
Kondisi ini mendorong komunitas Trash Hero Yogyakarta bekerja sama dengan Relawan Gesit Yogyakarta untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan, kedua komunitas ini akan mengadakan kegiatan plogging dengan tema “Plogging Sehat, Malioboro Bebas Rokok”.
M. Habib Syaifullah, pemimpin Trash Hero Yogyakarta, menyampaikan bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan pada Sabtu, 8 Februari 2025, dimulai pukul 07.30 dan akan berlangsung di Jalan Malioboro, Yogyakarta.
“Plogging adalah kegiatan jogging (olahraga) sambil memungut sampah. Dalam acara ini, peserta akan melakukan aksi jalan kaki sepanjang Jalan Malioboro sambil membersihkan sampah yang ada,” ujarnya.
Menurut Ipung, dalam aksi plogging sehat tersebut, pihaknya juga fokus pada puntung rokok yang sering dibuang sembarangan oleh pengunjung di kawasan ikonik tersebut.
Selain plogging, akan diadakan kegiatan grebeg plastik, di mana para relawan akan membagikan kantong belanja yang dapat didaur ulang kepada pengunjung Malioboro yang kedapatan menggunakan kantong plastik sekali pakai.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangun kesadaran masyarakat agar tidak membuang puntung rokok sembarangan dan turut mengkampanyekan Malioboro sebagai kawasan bebas dari asap rokok,” ulasnya.
Ia menambahkan, hal ini sejalan dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2017 mengenai Kawasan Tanpa Rokok (KTR), yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi seluruh masyarakat.
“Kami mengundang seluruh masyarakat Yogyakarta untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mari bersama-sama kita jaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kita, serta dukung Malioboro sebagai kawasan yang bebas dari asap rokok,” ucapnya.
Ipung menjelaskan bahwa Trash Hero adalah gerakan global yang dijalankan dan dikelola oleh para relawan, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran bersama mengenai pentingnya membatasi, mengelola, dan mengurangi produksi sampah, terutama sampah plastik.
Didirikan di Thailand pada tahun 2013, Trash Hero kini memiliki sekitar 100 chapter yang tersebar di seluruh dunia melalui jaringan relawan lokal di berbagai wilayah.
Organisasi ini memiliki induk yang terdaftar di Swiss dengan nama Trash Hero World, yang merupakan sebuah lembaga nirlaba.
“Trash Hero Yogyakarta merupakan bagian dari gerakan global Trash Hero yang ada di Kota Yogyakarta yang bergerak secara mandiri dan dikelola oleh relawan lokal,” ucapnya.