Pintasan.co – Polemik terkait akun Fufufafa di platform Kaskus menjadi salah satu tantangan politik pertama menjelang peralihan kekuasaan dari pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang semakin dekat.
Unggahan lama dari akun Fufufafa kembali tersebar luas di berbagai media sosial pada akhir Agustus, dan terus menjadi perbincangan hingga saat ini. Unggahan tersebut berisi pernyataan negatif terhadap sejumlah tokoh politik, termasuk presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Beberapa warganet menduga akun tersebut dikelola oleh Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo.
Namun, Gibran dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan menyatakan, “Ya, tanya yang punya akun. Kok ke saya?”
Dalam perkembangan lain, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa Prabowo tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut dengan mengatakan, “Pak Prabowo tidak terlalu pusing memikirkan hal seperti itu.”
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie menyatakan komitmennya untuk mengungkap identitas pemilik akun Fufufafa, yang belakangan ini dikaitkan dengan Gibran Rakabuming Raka.
Namun, Budi Arie tidak memberikan rincian mengenai waktu pelaksanaan pengungkapan tersebut. Bahkan, Ketua Projo ini mengakui bahwa hingga saat ini ia belum mengetahui siapa pemilik sebenarnya dari akun Fufufafa.
Namun demikian, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie meyakini bahwa akun Fufufafa yang viral di Twitter tersebut tidak dimiliki oleh Gibran.
Warganet tengah menyelidiki keterkaitan antara akun Fufufafa dengan Gibran melalui unggahan dari akun Chili Pari Catering, yakni @Chili_Pari. Beberapa tangkapan layar yang belum dapat diverifikasi menunjukkan adanya kesamaan antara cuitan kedua akun tersebut.
Akun @Chili_Pari diduga dikelola oleh Raka Gnarly, yang menurut spekulasi warganet, memiliki akun X (sebelumnya Twitter) dengan nama pengguna @rkgbm, yang diklaim sebagai akun milik Gibran.
Sebagai bagian dari upaya verifikasi, warganet mencoba mengidentifikasi nama email dan nomor telepon yang diduga terkait dengan Gibran.
Drone Emprit memperkenalkan kecerdasan buatan untuk menganalisis percakapan di media sosial terkait polemik akun Fufufafa.
Ismail Fahmi menyatakan bahwa analisis tersebut “tidak jauh berbeda dengan pandangan saya” dan lebih objektif.
Menurut analisis, isu ini dapat merusak citra Gibran, terutama jika tuduhan tidak ditangani dengan baik. Dukungan publik terhadap Gibran bisa berkurang jika ia dianggap terlibat atau tidak mampu mengendalikan situasi.
Contoh cuitan dari DokterTifa, dengan 1.141 interaksi, menunjukkan bagaimana isu ini dapat dimanfaatkan untuk menyerang reputasi Gibran.
Analisis Drone Emprit menyebut bahwa polemik ini berpotensi memicu polarisasi antara pendukung Gibran dan lawan politiknya. Pendukung mungkin membela Gibran, sementara lawan politik memanfaatkan isu ini untuk menyerangnya.
Polarisasi ini bisa memecah pemilih dan mempengaruhi hasil pemilu mendatang. Jika tidak ditangani dengan baik, kepercayaan publik terhadap Gibran sebagai wapres terpilih dapat menurun, yang dapat berdampak pada efektivitas kepemimpinannya dalam menghadapi tantangan politik dan sosial di masa depan.