Pintasan.co, Sanana – Polemik terkait status Stadion Gelora Kie Raha (GKR) yang melibatkan Pemerintah Kota Ternate dan Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat menuai perhatian banyak pihak, termasuk dari Ketua Askab PSSI Pulau Taliabu, Mislan Syarif.
Mislan menekankan pentingnya stadion GKR sebagai pusat perkembangan sepakbola Maluku Utara. Ia meminta Pemerintah Kota Ternate dan pemkab Halmahera Barat untuk mencari titik temu yang terbaik dalam polemik aset ini dan segera mencari solusi yang adil serta berorientasi pada kemajuan sepakbola daerah.
“Stadion Gelora Kie Raha adalah simbol sepakbola Maluku Utara. Polemik ini jangan dibiarkan berlarut. Kami mendorong Pemkot Ternate dan Pemkab Halmahera Barat untuk segera duduk bersama dan mencari solusi terbaik Demi masa depan sepakbola Maluku utara,” ujar Mislan dalam pernyataannya Selasa (19/08/2025).
Ia menegaskan, hadirnya Malut United sebagai klub profesional bukan hanya membawa nama daerah di kancah nasional, tetapi juga memberi harapan besar bagi pembinaan sepakbola usia dini di Maluku Utara.
“Malut United datang dengan visi besar. Saat ini mereka sedang membangun training ground, dan proses kerja sama dengan Benfica akademi terbaik dunia sudah 90 persen rampung. Tahun depan, akademi usia 8–12 tahun mulai dijalankan. Ini bukan hal kecil,” jelasnya.
Mislan juga mengapresiasi sikap manajemen Malut United yang memilih tetap fokus membangun sepakbola meski di tengah polemik.
“Kami mendukung penuh langkah-langkah Malut United. Mereka hadir bukan untuk kepentingan lain diluar kepentingan sepak bola, tapi untuk membangun masa depan sepakbola Maluku utara , Semua pihak seharusnya mendukung, dan mencari solusi jalan keluar yang terbaik untuk kita semua,”tambahnya.
Ia menambahkan, semua elemen, baik pemerintah daerah, pemangku kepentingan, maupun masyarakat, bisa melihat persoalan ini secara bijak, dengan menempatkan kepentingan olahraga dan generasi muda sebagai prioritas utama.
“Jangan sampai polemik tentang kepemilikan aset stadion Gelora Kie Raha ini mengorbankan mimpi anak-anak Maluku Utara untuk berkembang melalui sepakbola. Ini momentum kita bersama. Jangan disia-siakan,”pungkasnya
Mislan yang juga anggota DPRD Provinsi Maluku Utara dirinya berharap agar wacana pemindahan home base Malut United ketempat lain yang disampaikan oleh manejemen Malut United, jangan sampai terjadi.
“Ayo kita cari solusi yg terbaik dan Malut United harus tetap bermarkas di Stadion Gelora KIe Raha sebagai lambang kebanggan torang samua Maluku Utara,” harapnya.