Pintasan.co, Jakarta – Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo di Kediri, Jawa Timur, dikenal sebagai salah satu pesantren tertua sekaligus terbesar di Indonesia.

Berdiri lebih dari seabad lalu, lembaga ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat pendidikan agama, tetapi juga menjadi kawah candradimuka pembentukan karakter dan kepemimpinan santri di tengah masyarakat.

Sejarah Berdirinya

Menurut data dari laman resmi kel-lirboyo.kediri.go.id, Pesantren Lirboyo didirikan pada tahun 1910 oleh KH Abdul Karim ulama asal Magelang yang akrab dikenal dengan sebutan Mbah Manab.

Awalnya, kegiatan belajar mengajar dilakukan secara sederhana di sebuah surau kecil di Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kediri.

Berkat ketekunan pendiri dan keikhlasan para santri, Lirboyo berkembang pesat hingga menjelma menjadi salah satu pusat pendidikan Islam paling berpengaruh di Jawa Timur.

Sistem dan Kurikulum Pendidikan

Pesantren Lirboyo memadukan sistem tradisional khas pesantren dengan pendidikan formal berbasis kelas.

Kurikulum yang diterapkan senantiasa disesuaikan dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman klasik.

Jenjang pendidikannya pun lengkap, mulai dari tingkat ibtidaiyah, tsanawiyah, aliyah, hingga ma’had aly, setara dengan SD hingga perguruan tinggi.

Jumlah dan Asal Santri

Mengutip dari nu.or.id, jumlah santri yang menimba ilmu di Lirboyo kini telah melampaui 43 ribu orang.

Para santri tersebut tidak hanya berasal dari berbagai daerah di Indonesia, tetapi juga dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Besarnya jumlah santri dan panjangnya sejarah membuat Ponpes Lirboyo dikenal sebagai pesantren dengan pengaruh besar dalam dunia pendidikan Islam, budaya keislaman tradisional, serta kaderisasi ulama nasional.

Para Alumni Terkenal

Lirboyo melahirkan banyak tokoh berpengaruh, baik di bidang keagamaan maupun kenegaraan.

Beberapa di antaranya ialah KH Said Aqil Siradj (Ketua Umum PBNU 2015–2020), KH Manaf Achmad Nasir, dan KH Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus.

Terkait Kontroversi Tayangan Trans7

Nama Ponpes Lirboyo sempat menjadi sorotan publik setelah stasiun televisi Trans7 menayangkan program Xpose Uncensored pada 13 Oktober 2025.

Baca Juga :  Akibat Diterapkannya Kebijakan Baru, Warga Jadi Sulit Beli Gas Elpiji 3 Kg

Tayangan tersebut dinilai menyinggung kehidupan pesantren dan para kiai.

Akibat kecaman luas dari masyarakat, terutama dari kalangan santri dan alumni, Trans7 akhirnya menyampaikan permohonan maaf resmi.

Dalam pernyataannya, pihak Trans7 mengakui kekeliruan dan berjanji akan lebih berhati-hati dalam menampilkan konten yang berkaitan dengan pesantren dan tokoh agama di masa mendatang.