Pintasan.co, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan dua arahan strategis kepada Kepala dan Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Arif Satria dan Amarulla Octavian, dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta.

Pertemuan pada Senin, 24 November itu menjadi rapat terbatas pertama Presiden bersama pimpinan BRIN yang baru dilantik.

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan bahwa arahan pertama Presiden menekankan pentingnya memaksimalkan kontribusi sekitar 8.000 peneliti BRIN.

Selain itu, Presiden meminta BRIN mengarahkan riset dan inovasi untuk mendukung program-program prioritas nasional yang telah ditetapkan pemerintah.

Sejumlah pejabat negara turut hadir, termasuk Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

Kehadiran mereka mencerminkan komitmen pemerintah dalam memperkuat posisi BRIN sebagai bagian penting pembangunan nasional.

Optimalisasi Peran Periset BRIN

Dalam arahan pertamanya, Presiden Prabowo menyoroti besarnya potensi para peneliti BRIN yang tersebar dalam berbagai bidang ilmu.

Ia meminta agar seluruh kemampuan dan keahlian mereka dioptimalkan untuk mendukung kemajuan negara.

Presiden berharap optimalisasi ini dapat melahirkan inovasi yang relevan dengan tantangan nasional, termasuk kerja sama antarpeneliti dan peningkatan fasilitas riset.

Menurut Seskab Teddy, hal ini menunjukkan keseriusan Presiden dalam memberdayakan talenta riset Indonesia.

Dengan jumlah peneliti yang besar, BRIN dinilai memiliki kapasitas besar untuk memberikan kontribusi nyata bagi berbagai sektor pembangunan.

Fokus Riset dan Inovasi untuk Program Prioritas Nasional

Arahan kedua Presiden berkaitan dengan pengembangan inovasi dan riset guna menunjang tiga sektor prioritas nasional: teknologi, energi, dan pangan.

Presiden meminta BRIN memberikan perhatian lebih pada solusi yang dapat menjawab kebutuhan strategis di ketiga bidang tersebut.

Baca Juga :  Prabowo Ajak Masyarakat Pilih Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta 2024

Untuk sektor teknologi, Presiden menugaskan BRIN agar memperkuat riset terkait satelit, pesawat amfibi, drone, serta pengembangan teknologi sanitasi dan penyaringan air.

Langkah ini sejalan dengan upaya memperkuat kemandirian teknologi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

Di bidang energi, riset diarahkan pada pengembangan baterai, bahan bakar ramah lingkungan, serta teknologi pengolahan sampah plastik.

Fokus ini mendukung agenda transisi energi dan keberlanjutan lingkungan.

Sementara itu, pada sektor pangan, Presiden menekankan pentingnya riset varietas unggul padi dan jagung guna memperkuat ketahanan pangan nasional.

Teddy menegaskan bahwa pengembangan varietas tanaman unggul menjadi salah satu instruksi yang mendapat perhatian khusus.

Pertemuan ini juga membahas peluang kolaborasi riset, termasuk dengan Danantara, sebagai upaya memperluas ekosistem inovasi nasional.

Presiden menginginkan BRIN menjadi penggerak utama dalam memperkuat penelitian dan inovasi di Indonesia.