Pintasan.co, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bersama Presiden Federasi Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menyaksikan penandatanganan delapan nota kesepahaman (MoU) antara kedua negara usai pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta.
Total nilai kerja sama tersebut mencapai lebih dari US$ 5 miliar, atau sekitar Rp 83 triliun, yang mencakup berbagai sektor strategis.
Dalam acara tersebut, kedua pemimpin negara tampak duduk berdampingan saat menteri dan kepala lembaga dari masing-masing negara menandatangani dokumen kerja sama.
Delapan MoU tersebut meliputi sektor energi, pertambangan, teknologi, pertanian, statistik, hingga perdagangan.
Adapun rincian kesepakatan yang diteken antara lain:
- Kerja sama energi dan pertambangan antara Kementerian ESDM RI dan Kementerian Pertambangan dan Energi Brasil.
- Kerja sama riset dan inovasi antara BRIN dan Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi Brasil.
- Kerja sama karantina pertanian antara Badan Karantina Indonesia dan Kementerian Pertanian serta Peternakan Brasil.
- Kerja sama statistik antara BPS Indonesia dan Institute of Geography and Statistics Brasil.
- Kerja sama sektor industri antara Danantara Indonesia dan GBS.
- Kerja sama energi listrik antara PLN Indonesia dan J&F S.A Brasil.
- Kerja sama energi terbarukan antara Pertamina dan Fluxus.
- Kerja sama promosi dagang antara Kadin Indonesia dan APEC’s Brasil.
Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo menekankan bahwa kerja sama ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia dan Brasil dalam memperkuat hubungan ekonomi, politik, dan teknologi.
“Hari ini kita menyaksikan kerja sama ekonomi yang nilainya lebih dari US$ 5 miliar. Ini merupakan langkah besar yang dapat memperkuat investasi dan hubungan strategis kedua negara,” ujar Prabowo.
Ia menambahkan bahwa total investasi tahunan Indonesia mencapai sekitar US$ 20 miliar.
Dengan adanya kesepakatan baru ini, hampir 25% dari total investasi langsung di Indonesia bisa tercapai melalui kemitraan dengan Brasil.
Selain bidang ekonomi, Prabowo juga menegaskan pentingnya kerja sama di sektor pertahanan, energi, dan teknologi.
Menurutnya, peningkatan perdagangan antara Indonesia dan Brasil akan membuka peluang besar bagi kedua negara dalam menghadapi tantangan global.
“Kerja sama di bidang teknologi dan energi menjadi salah satu fokus utama. Kesepakatan antara PLN dan sektor swasta Brasil, misalnya, diharapkan membawa manfaat besar bagi ketahanan energi nasional,” tambahnya.
