Pintasan.co, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto secara resmi memperkenalkan penggunaan interactive flat panel (IFP) atau smartboard di sekolah-sekolah.

Saat meninjau penerapannya di SMPN 19 Bekasi, Prabowo bahkan ikut duduk di dalam kelas untuk menyaksikan langsung proses belajar mengajar.

Pada Senin (17/11/2024), Prabowo tiba di sekolah sekitar pukul 10.51 WIB dan disambut meriah oleh para siswa yang menampilkan marching band. Antusiasme para murid tampak jelas ketika mereka menyapa kedatangan Presiden.

Prabowo kemudian masuk ke ruang kelas untuk melihat penggunaan smartboard dalam pembelajaran.

Ia duduk di bangku siswa dan memperhatikan materi yang disampaikan guru. Sesekali, Prabowo berbincang dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, yang duduk di sebelahnya.

Proses belajar berjalan tertib dan guru aktif berinteraksi dengan siswa menggunakan materi pada layar smartboard.

Salah satu momen hangat terjadi ketika Prabowo memberikan tepuk tangan apresiatif saat seorang siswa berhasil menjawab pertanyaan guru.

Setelah itu, kegiatan belajar terhenti sejenak ketika Prabowo berdialog dengan para siswa.

Dalam sesi interaksi tersebut, Prabowo sempat bertanya kepada seorang siswa tentang olahraga favoritnya.

Ketika siswa itu menjawab “boxing”, Prabowo langsung menirukan gerakan tinju, sehingga membuat suasana kelas dipenuhi tawa.

Ia kemudian mengusap rambut siswa tersebut dan melanjutkan untuk menyapa murid lainnya.

Usai meninjau kelas, Prabowo menuju halaman sekolah untuk meresmikan peluncuran smartboard yang digelar secara hybrid di ratusan sekolah perwakilan di seluruh Indonesia.

Berdasarkan data Kemendikdasmen per 16 November 2025, pemerintah telah mendistribusikan 172.550 unit papan interaktif digital atau sekitar 75 persen dari target 288.865 unit untuk tahun anggaran 2025.

Program penyediaan smartboard ini merupakan bagian dari upaya revitalisasi dan digitalisasi pendidikan yang menjadi prioritas nasional.

Baca Juga :  Prabowo Tegaskan Kabinetnya Kompak dan Kuat

Mendikdasmen Abdul Mu’ti mengatakan bahwa revitalisasi satuan pendidikan dilakukan dengan sistem swakelola dan ditargetkan selesai sepenuhnya paling lambat 15 Desember 2025, kecuali di wilayah yang terkendala kondisi khusus.

Mu’ti menuturkan bahwa digitalisasi pendidikan tahun 2025 mencakup penyediaan perangkat, laptop, pelatihan guru, serta bahan ajar.

Dari total perangkat yang direncanakan, 215.572 unit sudah dalam proses pengiriman, dengan 172.647 perangkat telah tiba di sekolah dan sisanya masih dalam perjalanan.