Pintasan.co, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto berencana untuk mempercepat pembangunan Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia.

Sekolah ini diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin, dengan biaya pendidikan yang sepenuhnya ditanggung oleh negara.

Rencana percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini disampaikan Prabowo dalam arahannya kepada seluruh anggota Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada sore hari kemarin.

Arahan ini dibagikan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melalui unggahannya di Instagram @gibran.rakabuming pada Rabu (5/3/2025).

“Salah satu fokus utama program yang disampaikan adalah percepatan pembangunan Sekolah Rakyat yang akan menjadi sekolah asrama bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem,” ungkap Gibran dalam keterangan postingannya.

Menurut keterangan resmi dari Kementerian Sosial, Sekolah Rakyat yang akan dibangun oleh pemerintah akan berbentuk sekolah asrama atau boarding school dengan biaya pendidikan gratis.

Selain itu, sekolah ini dijamin akan memberikan kualitas pendidikan yang baik serta memastikan kebutuhan gizi para siswa tercukupi.

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, mengungkapkan bahwa sekolah ini direncanakan mulai dibuka pada tahun ajaran 2025-2026 sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

Gus Ipul menjelaskan, Prabowo menginstruksikan agar Sekolah Rakyat mencakup jenjang SD, SMP, hingga SMA. Namun, pada tahap awal, program ini akan dimulai dengan penerimaan siswa SMA terlebih dahulu.

“Presiden meminta agar Sekolah Rakyat mencakup jenjang SD hingga SMA, namun untuk awalnya, kami akan mulai dengan tingkat SMA,” kata Gus Ipul.

Gus Ipul juga menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat pertama akan dibuka di Bekasi, Jawa Barat, dengan memanfaatkan bangunan yang merupakan aset milik Kementerian Sosial.

Sekolah Rakyat ini akan dikhususkan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Baca Juga :  DPRD Jakarta: Pelantikan Pramono dan Rano Antara 18-20 Februari

Gus Ipul menambahkan bahwa akan ada tim khusus yang akan menyeleksi calon siswa untuk sekolah ini.

“Seleksi akan dilakukan berdasarkan status kemiskinan keluarga, terutama bagi mereka yang masuk dalam kategori miskin ekstrem,” jelas Gus Ipul.