Pintasan.co, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menjelaskan tujuan pendirian Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Menurutnya, dengan adanya Danantara, kekayaan negara akan dikelola untuk kepentingan jangka panjang masyarakat.

“Danantara merupakan konsolidasi seluruh kekuatan ekonomi kita, yang nantinya akan dikelola melalui pengelolaan BUMN, dan kami beri nama Danantara,” ujar Prabowo dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (17/2/2025), seperti yang disiarkan melalui YouTube Kompas TV.

Presiden Prabowo menjelaskan makna dari istilah “Danantara.” Kata “daya” merujuk pada energi atau kekuatan, “anagata” berarti masa depan, dan “Nusantara” mengacu pada Tanah Air Indonesia.

“Dengan kata lain, Danantara adalah kekuatan ekonomi dari dana investasi yang merupakan energi dan kekuatan masa depan Indonesia. Kekayaan negara akan dikelola dan disimpan untuk generasi mendatang,” tegas Prabowo.

Sebelumnya, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa investasi awal untuk BPI Danantara berjumlah 20 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 325,8 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.290).

Hal ini disampaikannya dalam dialog dengan pendiri Bridgewater Associates, Ray Dalio, di acara World Governments Summit 2025 pada Kamis (13/2/2025).

Prabowo menjelaskan bahwa Danantara merupakan badan pengelola investasi baru milik Indonesia yang telah mendapat persetujuan parlemen setelah menjadi ide lama.

“Kami menyebutnya Danantara, yang artinya energi masa depan Indonesia,” ujarnya, seperti yang dilansir melalui YouTube World Governments Summit pada Jumat.

Presiden Prabowo juga mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan peluncuran Danantara dan berharap badan ini akan mengelola aset senilai 900 miliar dolar AS.

“Investasi awal tahun ini adalah 20 miliar dolar AS, dan kami yakin ini akan menjadi sesuatu yang transformatif. Kami merencanakan untuk memulai 15 hingga 20 proyek bernilai miliaran dolar, yang diharapkan dapat menciptakan nilai tambah signifikan,” ungkap Prabowo.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengungkapkan bahwa BPI Danantara akan secara resmi diluncurkan pada 24 Februari 2025.

“Investasi ini akan diluncurkan pada tanggal 24 Februari bulan ini,” kata Prabowo.

Pemerintah Indonesia nantinya akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset-aset negara untuk mendorong proyek-proyek yang memiliki dampak besar dan berkelanjutan bagi Indonesia.

Baca Juga :  Ketua Komisi X DPR RI Dukung Lanjutan Kurikulum Merdeka Belajar

Beberapa sektor yang menjadi fokus Danantara menurut Presiden adalah energi terbarukan, pengembangan industri manufaktur, hilirisasi, dan pangan.

Semua proyek ini diharapkan dapat berkontribusi pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen.

“Semua proyek ini akan mendukung target pertumbuhan ekonomi kami yang sebesar 8 persen,” tambah Prabowo, sambil menegaskan komitmen pemerintah untuk tetap memberantas korupsi.